Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Disleksia didefinisikan sebagai kesulitan belajar dan paling berdampak pada keterampilan membaca, menulis, dan mengeja. Tapi penting untuk memahami hal ini tak berkaitan dengan kecerdasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanda-tanda disleksia biasanya baru terlihat saat anak mulai bersekolah dan kesulitan mengembangkan kemampuan membaca dan menulis. Dilansir dari Express, tanda-tanda disleksia meliputi:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Membaca: Kesulitan membaca kata-kata, membaca dengan lambat, atau membuat kesalahan saat membaca dengan keras.
Menulis: Tak konsisten mengeja, menulis kata-kata terbalik, atau bingung dengan huruf-huruf yang sama.
Tata bahasa: Sulit mempelajari awalan dan akhiran.
Perhatian: Sulit menaruh perhatian, duduk diam, atau mendengarkan cerita.
Kemampuan motorik: Kesulitan mewarnai di antara garis atau melakukannya dengan berantakan.
Kecemasan: Mengalami kecemasan, terutama saat harus membaca dengan lantang.
Riwayat keluarga: Ada anggota keluarga lain yang mengalami masalah serupa.
Bagaimana memberi dukungan?
Gunakan berbagai cara belajar: Padukan belajar dengan visual dan suara. Pada anak yang lebih kecil bisa lewat pengenalan abjad lewat lagu. Pada anak yang lebih besar bisa dengan menemukan kode warna berbeda untuk setiap kata.
Bagi tugas menjadi kecil-kecil: Tugas besar bisa membingungkan penderita disleksia. Bagi tugas tersebut menjadi hal-hal yang lebih kecil.
Tambah waktu untuk belajar membaca dan menulis: Jangan membuat anak harus terburu-buru memproses informasi. Beri lebih banyak waktu pada anak untuk belajar dan mengerjakan tugas.
Gunakan bantuan teknologi: Anda juga bisa menggunakan perangkat teknologi untuk membantu anak belajar, bisa dengan perangkat lunak pengenalan suara atak pengkoreksi tata bahasa.
Pilihan Editor: Tanda-tanda Disleksia pada Anak-anak dan Orang Dewasa