Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kroket, Gorengan Berjuta Umat dari Prancis hingga ke Indonesia

Di Portugal, kroket terkadang dicampur daging babi dan dengan beberapa chourico, lada hitam, atau piri-piri untuk menambah rasa.

9 September 2022 | 19.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menu Hollansche Kroket di Restoran Kembang Goela, Jakarta. Tempo/Ratih Purnama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Indonesia sudah jamak mengenal kroket, layaknya makanan kuno lainnya. Kroket kerap dijual bersama kue basah lainnya seperti lemper, kue lumpur, perut ayam, dan lain-lain, sangat mudah didapati di pasar tradisional hingga restoran.

Sejatinya, makanan gorengan ini bukan kue basah tradisional Indonesia. Resep kroket adalah kue “impor” yang masuk ke Indonesia bersama penjajah Eropa. Kroket berakar dari kata Prancis ‘croquer’, yang berarti ‘menggigit’.

Dalam laman spanishfoodguide, kroket muncul dari masa kelaparan, ketika tepung berlimpah dan orang berusaha memanfaatkan sisa daging. Meski begitu, juru masak Antonin Careme percaya diri menyajikannya di jamuan makanan kerajaan Raja Louis XIV pada 1691. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kroket Prancis memakai kentang tumbuk sebagai isiannya. Ini berbeda dengan croquetas Spanyol yang diisi saus bechamel, serta beberapa bentuk daging cincang, sayuran, dan remah roti untuk pelapis. Saus bechamel kadang-kadang disebut saus putih, terbuat dari mentega dan tepung roux dicampur dengan susu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Varian Kroket

Salah satu hidangan tapas dalam bahasa Spanyol, kroket diisi dengan jamon, ayam, atau ikan asin. Banyak bar dan restoran menawarkan kroket versi baru dengan isian dan bahan apel, jamur liar, sosis darah, keju, tuna, dan sotong yang menggunakan tintanya untuk memberi warna dan rasa. 

Pada abad ke18 kroket populer di Belanda. Kroketten sering diproduksi massal, kemudian dibeli siap pakai dari toko makanan cepat saji, bar makanan ringan, dan lapak makanan jalanan di Belanda.

Menjadi camilan Belanda paling populer kedua setelah frikadel, keberhasilan kroket mengeluarkan seluruh rangkaian produk makanan menyerupai kroket dengan jenis isian lain, seperti mie (bamibal), nasi (nasibal), dan ginjal (nierbroodje).  Selain rasa kroket klasik Belanda, ada rasa lain misalnya, sate ayam atau gulai.

Di Portugal, kroket terkadang dicampur daging babi dan dengan beberapa chourico, lada hitam, atau piri-piri untuk menambah rasa. Makanan laut, ikan dan kroket vegetarian memiliki nama lain, yaitu rissol, pastel, dan empada. 

Kroket pun mampir ke Jepang. Korokke atau menchi katsu atau irisan daging cincang, sering disajikan dengan saus tonkatsu. Makanan gorengan ini banyak tersedia di supermarket, toko kelontong, serta toko khusus korokke. 

Ketenaran kroket juga sampai ke McDonald’s. Resto asal Amerika Serikat ini membuat burger dengan kroket-patty, atau disebut McKronet.

BALQIS PRIMASARI 




Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus