Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kurang Bergerak dan Obesitas Tingkatkan Risiko Munculnya Batu Ginjal

Urolog mengatakan pola hidup sedentari dan obesitas bisa menjadi pemicu timbulnya batu ginjal karena kurang bergerak.

5 Juni 2024 | 20.07 WIB

Batu ginjal.
Perbesar
Batu ginjal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Batu ginjal bisa terjadi karena kepekatan urine di dalam ginjal akibat kurang minum. Guru Besar Bidang Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Nur Rasyid Sp.U(K), mengatakan pola hidup yang jarang bergerak atau sedentari dan obesitas menjadi pemicu timbulnya batu ginjal karena kurang bergerak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Semakin orang obesitas semakin mungkin kena batu ginjal karena orang obesitas kurang gerak. Akibatnya semakin menumpuk batunya, frekuensinya lebih tinggi yang sedentari,” kata Rasyid dalam acara edukasi Siloam Hospital Asri mengenai pengobatan batu ginjal Retrograde Intraternal Surgery (RIRS) di Jakarta, Rabu, 5 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Orang dengan pola hidup sedentari jarang melakukan aktivitas yang bergerak sehingga tidak minum banyak dan berkemih kurang dari 2,5 liter sehari. Padahal, dengan bergerak batu pada ginjal yang berukuran kecil bisa turun dan jatuh sehingga tidak menumpuk. Jika memiliki batu ginjal yang berukuran masih di bawah 2 milimeter dokter akan memberikan obat yang dapat melebarkan saluran urine agar batu bisa keluar.

“Batu 2 milimeter kasih obat saja untuk melebarkan saluran, obat prostat biasanya dua minggu sudah normal. Biasanya CT Scan sangat menolong apabila dilakukan akurat dan baik,” jelasnya.

Tak ada gejala khusus
Urolog di RS Cipto Mangunkusumo ini mengatakan banyak orang yang tidak menyadari memiliki batu ginjal karena tidak menimbulkan gejala khusus. Pasien biasanya langsung mendatangi rumah sakit jika mengalami pegal di pinggang tanpa sebab, keluhan nyeri di pinggang bawah karena batu menyumbat, dan muntah-muntah. 

Karena itu, ia menyarankan untuk memeriksakan kesehatan ginjal dengan check up rutin beserta USG ginjal untuk deteksi dini batu ginjal yang lebih parah serta menjalani pola hidup sehat.

“Makanya olahraga, mengurangi berat badan, hidup sehat. Jadi apapun yang kita makan enggak berlebih zat pembentuk batu. Lebih penting minum sehingga kencing 2,5 liter,” jelasnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus