Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta Tidur dan memori saling berhubungan. Kualitas tidur membantu memproses informasi setelah bangun. Siklus tidur orang dewasa yang sehat terdiri atas berbagaii tahap yang berlainan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Sleep Foundation dua tahap pertama tidur non-rapid eye movement (NREM) ringan yang ketiga tidur NREM dalam atau gelombang lambat. Ketiga tahap itu mempersiapkan otak untuk mempelajari informasi baru keesokan harinya. Kurang tidur menurunkan kemampuan belajar sebanyak 40 persen.
Risiko kurang tidur
Orang yang hanya tidur sedikit rentan mengalami kesulitan mengingat sesuatu. Itu gejala umum. Sebab otak tidak memiliki waktu yang cukup untuk membuat jalur baru untuk informasi yang baru saja dipelajari. Kurang tidur sering mempengaruhi ingatan. Dampak kognitif lainnya termasuk kesulitan belajar dan fokus, keterampilan pengambilan keputusan berkurang, dan kontrol emosi dan perilaku yang buruk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidur sangat penting untuk pembentukan memori, beberapa gangguan tidur dikaitkan dengan masalah ingatan. Insomnia diartikan sebagai kesulitan tidur terus-menerus. Itu menyebabkan gangguan pada siang, termasuk penurunan fungsi memori. Gangguan tidur menyebabkan kantuk berlebihan saat siang.
Merujuk Harvard Health Publishing salah satu gangguan sleep apnea meningkatkan risiko kehilangan memori. Sleep apnea ditandai penghentian sementara pernapasan saat tidur yangmenyebabkan tersedak atau terengah-engah. Mendengkur dan kantuk berlebihan saat siang juga gejala umum lainnya dari sleep apnea.
Orang yang terus-menerus kurang tidur berkemungkinan mengalami tekanan darah tinggi, diabetes, dan pembuluh darah menyempit. Kondisi itu menurunkan aliran darah dalam otak. Sel otak membutuhkan banyak oksigen, sehingga masalah aliran darah mempengaruhi kemampuan untuk bekerja secara tepat.
Kualitas tidur juga penting untuk sistem kekebalan tubuh. Intinya, imunitas bawaan maupun adaptif dipengaruhi tidur. Berbagai sel kekebalan dan protein akan menangkal penyakit seperti flu dan pilek ketika tubuh mendapatkan istirahat yang dibutuhkan untuk berfungsi.
Banyak dampak buruk kurang tidur pada malam hari, di antaranya suasana hati terganggu dan mudah tersinggung keesokan harinya Tidur malam yang berkualitas sama pentingnya seperti diet sehat dan olahraga.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.