Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Lagi-Lagi Vetsin

Vetsin yang mengandung monosodium glutamate (msg) dapat merusak organ otak. kertas kerja dr iwan t budiarso dalam kongres nasional v ikatan ahli patologi indonesia, membuktikannya terhadap binatang. (ksh)

13 Agustus 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BEBERAPA waktu yang lalu vetsin yang mengandung monosodium glutamate menjadi buah bibir karena katanya bisa merusak organ otak. Kerusakan itu dibuktikan oleh dr Iwan T Budiarso. Rektor bidang patologi dari Institute Pertanian Bogor, dengan menggunakan percobaan terhadap binatang. Dalam Kongres Nasional ke V Ikatan Ahli Patologi Indonesia di Semarang akhir bulan Juli. Iwan menyampaikan kertas kerja ilmiah yang nampaknya merupakan penjelasan dan pengukuhan atas penelitiannya yang terdahulu. Ia menggunakan tekur ayam yang bertunas dalam percobaan. Larutan monosodium glutamate ada yang dia suntikkan ke dalam rongga udara telur sebanyak 0,2 ml. Hasilnya sangat mencemaskan karena terjadi kelainan-kelainan tubuh. Dibandingkan dengan anak ayam yang dijadikan sebagai pengontrol, maka anak ayam yang "terkena" MSC itu tubuhnya lebih kecil dan pertumbuhan bulunya kurang sempurna. Ada pula yang rusak pertumbuhan perutnya, sehingga organ pencernaan bagian dalam keluar berantakan dari rongga perut. Ada pula yang rusak matanya. "Percobaan ini juga menunjukkan bahwa besarnya dosis MSG tidak memegang peranan utama. Karena baik embrio yang disuntik dengan dosis terkecil atau terbesar, semuanya mengalami perubahan yang kurang lebih sama. Peng.lruh umur juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata," kata dr Iwan. Sementara itu Internatinal Organization of Consumer's Union melalui cabang wilayah Asia-Pasif1k yang berkedudukan di Penang, dalam sebuah laporannya mengatakan bahwa "memang benar belum ada bukti yang pasti bisa menunjukkan kerusakan fisik maupun mental karena memakan bumbu penyedap yang mengandung MS." Tetapi, katanya, pembuatan bahan dasar bumbu penyedap ini sudah beralih samasekali. Sekitar tahun 1920 dia dibuat dari sari biji-biji ganggang, kemudian dan kacang kedele. Sedangkan yang sekarang diperoleh dari hasil minyak bumi. "Rumus kimia dari MSG yang diperoleh dari hasil minyak bumi serta yang diperoleh dari kedele dan gandum adalah sama. Tetapi bila ada sedikit saja impuritas (kotoran) terdapat dalam komponen tersebut efeknya terhadap tubuh manusia sangat berbahaya. Sedangkan yang dari kedele dan gandum tak jadi persoalan," urai laporan itu. Dengan kata lain penggemar vetsin diminta lebih hati-hati terhadap bumbu yang memakai bahan baku dari minyak bumi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus