UNTUK pertama kalinya badan pengawas kesehatan Amerika, FDA (Food and Drug Administration) menyetujui implantasi mata untuk mengoreksi penglihatan. Untuk mengatasi rabun yang membuat orang sulit melihat dengan jelas suatu benda dari jarak jauh, selama ini orang menggunakan kacamata atau lensa kontak (contact lens). Kemudian, dengan operasi laser, penderita rabun bisa tertolong tanpa kacamata atau lensa kontak. Kini, implantasi diizinkan menjadi satu alternatif baru lagi bagi para penderita rabun. Sama seperti operasi laser, alternatif baru ini juga membuat pasien tak membutuhkan kacamata atau lensa kontak. Namun, kalau operasi laser tidak mampu mengoreksi kegagalan operasi yang mungkin terjadi, implantasi bisa mengembalikan mata ke kondisi awal sehingga operasi bisa dikoreksi.
Adalah Vision Incorporated yang pekan lalu memperkenalkan lensa berbentuk sabit ganda yang bisa dicangkokkan ke kornea mata dengan satu jahitan saja. Bila pasien merasa pandangannya belum pas, lensa bisa digeser sampai pada posisi sudut yang paling tepat. Pada operasi laser, bila kornea mata yang terlalu melengkung telah diratakan dan misalnya pengirisan itu terlalu besar—sehingga membuat penglihatan pasien malah makin parah—tak ada yang bisa dilakukan untuk mengubahnya.
Sama seperti lensa kontak, ketebalan lensa sabit bervariasi dan disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan operasi yang tergolong singkat, hanya 15 menit, lensa sabit diselipkan di kornea dan dijahit hanya dengan satu titik.
Dari studi bertahun-tahun terhadap 448 pasien yang mendapat cangkok lensa sabit, 97 persen mampu melihat dengan baik tanpa menggunakan kacamata atau lensa kontak. Kebanyakan pasien dapat melihat dengan sempurna hanya dalam tempo sehari setelah dioperasi. Kendati demikian, terobosan baru ini tak berarti bebas risiko. Antara 7 dan 17 persen pasien masih mengalami gangguan seperti kaburnya pandangan, bias, dan kesulitan melihat di malam hari. Ada 39 pasien telah menjalani operasi ulang, dan 80 persen di antaranya berhasil mendapatkan penglihatannya kembali.
Menurut FDA, transplantasi lensa sabit hanya efektif dilakukan terhadap mereka yang mengalami gangguan mata minus 1 diopster hingga minus 3 diopster. Orang yang matanya minus diopster 1-3 masih bisa mengemudikan mobil tapi tidak bisa jelas melihat film dengan mata telanjang. Di situ, operasi laser tampaknya lebih bisa menolong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini