Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Makan Sate tapi Pakai Kuah, Coba Sate Kuah Pak Haji Diding

Sate kuah Pak Haji Diding cukup populer dalam menyuguhkan sate dengan metode yang berbeda.

17 Maret 2019 | 20.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Hidangan kuliner satu porsi Sate Kuah Pak Haji Diding di Festival Jajanan Bango, di Area Parkir Squash, Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2019. TEMPO | Bram Setiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hidangan sate umumnya berwujud daging yang dipotong-potong kemudian ditusuk lalu dimasak dengan cara dibakar. Tapi kuliner sate yang satu ini tidak menggunakan tusuk sate, melainkan dihidangkan dengan kuah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adalah sate kuah Pak Haji Diding yang cukup populer dalam menyuguhkan sate dengan metode yang berbeda. Pedagang Sate Kuah Pak Haji Diding, Yayat Supriyatna mengatakan mulanya sate kuah terinspirasi dari soto tangkar yang menjadi kuliner khas Betawi. Pada 1960-an muncul kreasi daging pada soto tangkar.

Daging yang ada di dalam soto itu adalah daging sapi yang telah diolah sebagaimana layaknya sate. Itulah yang membuat sate kuah menjadi kuliner autentik. Cerita tentang kuliner sate kuah ini pun sederhana muasalnya.

"Orang jualan biasa ada sisa. Daging rebusan itu dikasih bumbu untuk dibuat sate," kata Yayat yang tak lain adalah anak Haji Diding di Festival Jajanan Bango, Area Parkir Squash, Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2019.

Yayat yang meneruskan bisnis kuliner ayahnya setiap hari berjualan di Pasar Pagi, Taman Sari, Jakarta. Saat meneruskan berjualan sate kuah, Yayat tidak mengubah resep bumbu. Dia hanya memodifikasi pilihan daging untuk sate. "Saya pilih daging sapi bagian paha," ujarnya.

Yayat menceritakan saat Haji Diding meninggal pada 1998, ayahnya tidak meninggalkan pesan apapun terkait usaha kuliner tersebut. "Ibu saya yang menurunkan ilmu memasak sate kuah," tutur Yayat. Sebelum melanjutkan usaha kuliner tersebut, Yayat sempat bekerja di bank.

Untuk menikmati sate kuah ini, pengunjung bisa memilih menu yang diinginkan. Pembeli bisa memilih porsi terpisah sate dan soto. Cara menyantapnya biasanya sate dicelupkan ke dalam kuah soto. Atau, memesan menu soto yang isinya adalah irisan daging sate untuk disantap dengan nasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus