Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bronkodilator jenis obat yang memudahkan pernapasan. Penggunaan bronkodilator membantu melebarkan saluran pernapasan. Biasanya, bronkodilator menjadi pengobatan jangka panjang untuk orang yang mengalamio penyempitan dan peradangan saluran pernapasan, salah satunya asma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bronkodilator mengendurkan otot yang menegang di paru-paru, memperlebar saluran udara, membersihkan lendir, dan melegakan pernapasan. Mengutip Verywell Health, bronkodilator menjadi obat yang dihirup dari mulut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Medical News Today, efek samping bronkodilator tergantung dosis dan jenis. Semakin tinggi dosisnya, makin besar pula kemungkinan efek samping. Biasanya, efek samping mempengaruhi denyut jantung, batuk, mulut kering, sakit kepal
Cara berfungsi bronkodilator
1. Bronkodilator kerja pendek
Merujuk Cleveland Clinic, bronkodilator kerja pendek secara cepat meredakan atau menghentikan gejala asma mendadak atau akut. Obat ini efektif selama tiga jam sampai enam jam.
Bronkodilator kerja pendek disebut juga inhaler, tabung obat dalam wadah plastik disertai corong. Saat inhaler disemprotkan melalui mulut, obat menuju saluran pernapasan.
2. Bronkodilator kerja panjang
Bronkodilator kerja panjang bermanfaat menjaga saluran pernapasan tetap terbuka selama 12 jam. Orang yang sulit bernapas biasa menggunakan bronkodilator kerja panjang dalam bentuk inhaler untuk mencegah serangan asma.
Obat yang tergolong bronkodilator
1. Agonis beta-2
Mengutip National Health Service UK, agonis beta-2 digunakan untuk orang yang asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Jenis ini biasanya dihirup, tapi juga tersedia antara lain dalam tablet dan sirup. Agonis beta-2 merangsang reseptor di otot yang melapisi saluran udara. Itu membuat rileks dan memungkinkan pelebaran saluran udara.
2. Antikolinergik
Antikolinergik digunakan dihirup juga untuk mengatasi PPOK. Tapi, bisa juga digunakan untuk asma Antikolinergik bekerja secara memperlebar saluran udara dengan menghalangi saraf kolinergik. Saraf yang melepaskan bahan kimia penyebab saluran udara mengencang.
3. Teofilin
Merujuk Cleveland Clinic, teofilin biasanya tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul. Teofilin bermanfaat mengurangi peradangan atau pembengkakan di saluran udara, dan mengendurkan otot yang melapisinya.
Baca: Penyebab Orang Mengalami Sesak Napas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.