Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Manfaat Bronkodilator untuk Pernapasan

Bronkodilator jenis obat yang memudahkan pernapasan

23 Agustus 2022 | 16.33 WIB

Bronkodilator. Shutterstock
Perbesar
Bronkodilator. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bronkodilator jenis obat yang memudahkan pernapasan. Penggunaan bronkodilator membantu melebarkan saluran pernapasan. Biasanya, bronkodilator menjadi pengobatan jangka panjang untuk orang yang mengalamio penyempitan dan peradangan saluran pernapasan, salah satunya asma.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bronkodilator mengendurkan otot yang menegang di paru-paru, memperlebar saluran udara, membersihkan lendir, dan melegakan pernapasan. Mengutip Verywell Health, bronkodilator menjadi obat yang dihirup dari mulut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengutip Medical News Today, efek samping bronkodilator tergantung dosis dan jenis. Semakin tinggi dosisnya, makin besar pula kemungkinan efek samping. Biasanya, efek samping mempengaruhi denyut jantung, batuk, mulut kering, sakit kepal

Cara berfungsi bronkodilator

1. Bronkodilator kerja pendek

Merujuk Cleveland Clinic, bronkodilator kerja pendek secara cepat meredakan atau menghentikan gejala asma mendadak atau akut. Obat ini efektif selama tiga jam sampai enam jam.

Bronkodilator kerja pendek disebut juga inhaler, tabung obat dalam wadah plastik disertai corong. Saat inhaler disemprotkan melalui mulut, obat menuju saluran pernapasan.

2. Bronkodilator kerja panjang 

Bronkodilator kerja panjang bermanfaat menjaga saluran pernapasan tetap terbuka selama 12 jam. Orang yang sulit bernapas biasa menggunakan bronkodilator kerja panjang dalam bentuk inhaler untuk mencegah serangan asma.

Obat yang tergolong bronkodilator

1. Agonis beta-2

Mengutip National Health Service UK, agonis beta-2 digunakan untuk orang yang asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Jenis ini biasanya dihirup, tapi juga tersedia antara lain dalam tablet dan sirup. Agonis beta-2 merangsang reseptor di otot yang melapisi saluran udara. Itu membuat rileks dan memungkinkan pelebaran saluran udara.

2. Antikolinergik

Antikolinergik digunakan dihirup juga untuk mengatasi PPOK. Tapi, bisa juga digunakan untuk asma Antikolinergik bekerja secara memperlebar saluran udara dengan menghalangi saraf kolinergik. Saraf yang melepaskan bahan kimia penyebab saluran udara mengencang.

3. Teofilin

Merujuk Cleveland Clinic, teofilin biasanya tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul. Teofilin bermanfaat mengurangi peradangan atau pembengkakan di saluran udara, dan mengendurkan otot yang melapisinya.

Baca: Penyebab Orang Mengalami Sesak Napas

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus