Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dialog internal (self talk) hal wajar yang bermanfaat untuk kesehatan mental. Merujuk publikasi Optimism and its Impact on Mental and Physical Well-being, Self-Talk, berdialog dengan diri sendiri dipengaruhi pikiran bawah sadar. Itu mengungkapkan pikiran, keyakinan, pertanyaan, dan ide.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dialog internal bisa negatif atau positif karena mempengaruhi kesusahan hati atau menyenangkan. Dialog internal tergantung kepribadian diri. Jika seseorang optimistis, dialog internal mungkin penuh harapan positif. Sebaliknya, jika pesimis maka dialog internal akan cenderung tak ada harapan baik.
Manfaat dialog internal
Berpikir positif dan optimisme berguna manajemen stres yang efektif untuk manfaat kesehatan. Self-talk juga belajar mengelola dialog batin. Mengutip Healthline, dialog internal meningkatkan kinerja dan ketenteraman secara umum. Misalnya, dialog internal membantu atlet terhadap kinerjanya dengan daya tahan atau kekuatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manfaat dialog internal antara lain, meningkatkan kepuasan hidup dan fungsi kekebalan tubuh Mengurangi risiko gangguan kesehatan fisik dan masalah jantung.
Publikasi Optimism and Physical Health: A Meta-analytic Review menunjukkan, orang yang berdialog internal positif memiliki pengendalian mental yang memungkinkan untuk memecahkan masalah, berpikir secara berbeda, dan efisien dalam mengatasi kesulitan atau tantangan. Itu bermanfaat untuk menghindari efek berbahaya dari stres dan kecemasan.
Kiat berdialog internal yang positif
Sebelum belajar berbicara dengan diri sendiri, sebaiknya mencermati dulu pemikiran negatif. Biasanya ada empat hal negatif yang menjadi tantangan saat berdialog internal.
1. Menyalahkan diri sendiri
2. Berfokus aspek negatif dari suatu situasi, mengabaikan setiap hal yang positif.
3. Menuruti pikiran buruk, sehingga jarang membiarkan logika atau alasan membujuk sebaliknya ke pandangan yang lebih baik
4. Melihat dunia dalam hitam, putih atau baik, buruk. Cara pandang seperti itu cenderung menutup jalan tengah untuk memproses peristiwa dalam kehidupan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.