Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Manfaat dan Risiko Metode Persalinan Water Birth

Water birth adalah metode persalinan di dalam air hangat.

19 Desember 2024 | 13.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Artis Nikita Willy belum lama ini mengumumkan telah melahirkan anak keduanya dengan metode water birth. Apa itu metode melahirkan water birth dan bagaimana manfaat dan risikonya?

Dilansir dari WebMD, water birth adalah metode persalinan di dalam air hangat. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyebutkan, selama tahap pertama, water birth memiliki beberapa manfaat. Tahap pertama dalam metode ini adalah dari saat kontraksi dimulai hingga leher rahim sepenuhnya melebar. 

Studi menunjukkan water birth tahap pertama tidak meningkatkan hasil medis atau bayi. Mandi dengan air hangat dapat membantu ibu rileks dan memegang kendali lebih besar dalam persalinan. Selain itu, mengambang di air juga membantu ibu bergerak lebih mudah daripada di tempat tidur.

Beberapa ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa air dapat menurunkan kemungkinan robekan vagina yang parah. Kondisi ini dapat meningkatkan aliran darah ke rahim. Namun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengetahui kondisi tersebut. 

Selain relaksasi dan kemudahan bergerak, water birth juga memiliki beberapa manfaat lain. Dikutip The Mother Baby Center, berikut manfaat water birth bagi ibu dan anak:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

- Peningkatan sirkulasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manfaat ini dapat membantu ibu memiliki kontraksi yang lebih efisien dan memberikan lebih banyak oksigen ke bayi.

- Lingkungan yang membantu menumbuhkan rasa privasi dan fokus semakin meningkat.

- Meringankan stres kelahiran kepada bayi

Banyak perempuan yang memilih water birth di rumah sakit karena lingkungan yang santai, tenang, dan lebih privasi. Kondisi ini juga mempengaruhi bayi ketika lahir berada di ruangan tenang dan bak air hangat.

- Lingkungan yang akrab bagi bayi

Seorang bayi yang lahir di dalam air memasuki lingkungan sangat mirip dengan yang baru saja mereka tinggalkan. Bayi berada dalam cairan ketuban di rahim selama 9 bulan terakhir yang mirip dengan bak air hangat saat water birth. Bayi itu tidak menarik napas saat kepala masih di bawah air. Reseptor saraf di pipi bayi dirangsang ketika muncul dari air dan merasakan udara yang menjadi momen pertamanya bernapas di lingkungan berbeda.

Kendati demikian, ada beberapa risiko dari persalinan metode water birth, yaitu: 

- Ibu atau bayi bisa terkena infeksi;

- Tali pusar bisa patah sebelum bayi keluar dari air;

- Suhu tubuh bayi bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah saat lahir;

- Bayi bisa bernapas di air mandi; dan 

- Bayi bisa mengalami kejang atau tidak bisa bernapas.

Marvela turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Nikita Willy Melahirkan Anak Kedua di AS, Namanya Nael Idrissa Djokosoetono

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus