Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai buah yang tergolong manis, kaya serat, dan mengenyangkan, labu kabocha cocok dijadikan sebagai menu sahur saar Ramadan. Labu asal Jepang itu dikenal kaya nutrisi sehingga tidak mudah lapar saat puasa. Salah satu rekomendasi olahan labu kabocha adalah dengan cara dikukus.
Melansir dari chefjacooks.com, ada dua alat yang bisa digunakan untuk mengukus labu kabocha, pertama tentu saja menggunakan panci kukus dan kedua bisa menggunakan microwave. Langkah pertama yakni mengerok daging labu dari kulit serta bijinya, kemudian menyiapkan panci yang diisi dengan sedikit air lalu labu diletakkan di atasnya menggunakan keranjang kukus.
Kukus kabocha selama kurang lebih 10 menitan, untuk memastikan proses pengukusan sudah selesai atau tidak maka bisa menggunakan tusuk sate ataupun garpu untuk melihat teksturnya. Jika menggunakan microwave kelebihannya suhu dan waktu lebih terjaga, labu kabocha bisa langsung dikonsumsi atau diberi bumbu tambahan seperti garam atau merica sesuai selera.
Pemberian minyak zaitun lebih direkomendasikan karena akan semakin menyehatkan konsumen. Untuk penyimpanannya labu kabocha bisa disimpan pada lemari pendingin maksimal 5 hari untuk menjaga kualitasnya.
Kabocha merupakan sebutan labu asal Jepang yang terkenal dengan manisnya rasa daging labu tersebut. Selain rasanya yang lezat, kabocha juga miliki kandungan gizi yang bagus sehingga kerap dijadikan sebagai menu diet. Berikut manfaat dan khasiat labu kabocha ditinjau dari kandungannya.
1. Cocok sebagai Menu Diet
Mengutip dari nutrition-and-you.com, labu musim dingin asal Jepang ini hanya mengandung kalori sebesar 34 dalam 100 gramnya. Selain itu, kabocha juga dikenal sebagai sumber serat terbaik dan tidak terdapat lemak jenuh di dalamnya. Tidak salah labu ini sering dijadikan sebagai menu diet yang menyehatkan.
2. Kaya Karotenoid dan Vitamin A
Warna orange yang ada pada labu kabocha terbukti mengandung karotenoid dan vitamin A, dalam 100 gramnya terdapat 820 μg betakaroten. Masih dari sumber yang sama, vitamin A pada kabocha berperan sebagai antioksidan yang mampu melawan beberapa bibit penyakit serta bagus untuk penglihatan mata.
3. Menurunkan Tekanan Darah dan Menjaga Kesehatan Jantung
Melansir dari WebMD, labu ini memiliki kandungan potasium yang dapat membantu menjaga kadar natrium serta menurunkan tekanan darah. Karena tidak memiliki lemak jenuh, maka tidak akan ada penumpakan kolesterol dalam darah sehingga menjaga sirkulasi aliran darah ke jantung berlangsung baik.
4. Meningkatkan Kesehatan Kulit
Masih dari kutipan yang sama menyatakan bahwa aktivitas flavonoid pada kabocha mampu meningkatkan kesehatan kulit dengan cara mencegah oksidasi serta peradangan sel kulit. Sehingga permasalahan seperti penuaan, sel-sel kulit rusak, dan potensi kanker kulit dapat dicegah dengan rutin mengonsumsi kabocha.
5. Menjaga Daya Imunitas Tubuh
Selain vitamin A, labu yang dikenal juga dengan sebutan ebisu ini juga kaya akan vitamin C yang bagus dalam menjaga serta meningkatkan daya imunitas tubuh. Mengulik dari faskitchen.com vitamin C membantu tubuh dalam menumpas infeksi serta berbagai penyakit yang masuk.
6. Mempunyai Indeks Glikemik Rendah
Meskipun memiliki rasa yang manis ketika dikonsumsi jangan berpikir labu kabocha memiliki kadar gula tinggi yang membahayakan. Kenyataannya dari kutipan yang sama menyebut bahwa indeks glikemik kabocha tergolong rendah. Artinya saat dikonsumsi labu ini memiliki dampak ringan terhadap penderita diabetes.
Pilihan Editor: Awas, Tidur Setelah Sahur Picu Kenaikan Asam Lambung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini