Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - secara alami Omega-3 bersumber dari ASI, ikan dan minyak ikan. Termasuk salah satu asam lemak tak jenuh esensial bagi tubuh, omega 3 miliki banyak manfaat bagi tubuh.
Di dalam omega-3 ada yang disebut EPA dan DHA, populernya disebut bersumber dari minyak ikan, pada dasarnya bukan seperti itu, yang benar dikarenakan ikan tersebut mengonsumsi alga sebagai makanannya. Alga itu pula yang memproduksi EPA dan DHA.
Oleh karena itu perbandingan jumlah omega 3 antara ikan herbivora dan ikan karnivora, akan lebih banyak ditemui pada jenis ikan herbivora seperti ikan lemuru, ikan teri.
Bermanfaat bagi penderita kolesterol tinggi, diketahui konsumsi EPA dan DHA dalam jangka waktu panjang terbukti berdampak positif terhadap penderita penyakit jantung koroner, yaitu mampu menurunkan risiko kematian mendadak hingga 45 persen jika dibandingkan terhadap penderita yang tidak mengkonsumsi EPA dan DHA.
Mengutip dari Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, menuliskan bahwa pernyataan mengurangi risiko kematian mendadak akibat serangan jantung hingga 45 persen diyakini dari pengamatan pada ras Eskimo.
Ras Eskimo memiliki prevelensi sangat rendah terhadap kematian akibat serangan jantung jika dibandingkan dengan ras lainnya, tentu hal ini dikaitkan salah satunya terhadap pola makan orang ras Eskimo. Diketahui orang Eskimo memiliki kebiasaan sering mengonsumsi menu kaya omega-3 jika dibandingkan dengan ras lainnya.
Selain itu manfaat EPA dan DHA juga bermanfaat terhadap penyembuhan gejala keloid, menurunkan kolesterol dalam darah khususnya LDL, anti agregasi platelet, dan anti inflamasi.
Pada tubuh asam lemak ini akan berdampak sebagai anti peradangan dan anti penggumpalan darah, juga baik bagi sistem saraf pusat dan otak.
Jika saja sewaktu masa perkembangan, tubuh kekurangan jenis asam lemak ini maka risiko terjadinya penghambatan perkembangan di otak, ini juga yang mendasari mengapa omega-3 berperan penting terhadap kesehatan dan perkembangan organ tubuh yang disebut dengan istilah molekuler.
Selain itu Kekurangan asam lemak omega-3 khususnya dari minyak ikan berdampak pada jaringan saraf dan penglihatan serta bisa mengganggu perkembangan sistem saraf. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar bisa terjadi gangguan pada sistem imunitas, daya ingat, mental, dan penglihatan. Meski demikian, konsumsi asam lemak jenuh berlebihan juga tidaklah baik bagi tubuh, justru malah berdampak buruk seperti memicu terjadi obesitas. Sedangkan faktor risiko lainnya yang bisa terjadi adalah kanker, disebabkan kandungan asam lemak trans.
TIKA AYU
Baca: Pria Bisa Makin Subur dengan Konsumsi Suplemen Minyak Ikan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini