Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Yoga adalah praktek yang menghubungkan pikiran, tubuh, dan jiwa melalui gerakan yoga, meditasi, dan pernapasan. Penelitian telah menemukan rutin latihan yoga membantu meredakan kecemasan, depresi, dan baik buat kesehatan secara umum. Lalu, bisakah yoga mengatasi trauma?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada beberapa jenis trauma. Trauma antarorang mengacu pada bahaya yang disebabkan kekerasan antar-individu, termasuk fisik, seksual, dan/atau psikologis. Jenis trauma ini biasanya terjadi pada orang-orang dengan hubungan dekat, seperti anggota keluarga, pasangan, atau lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penelitian yang dipimpin Dr. Isabelle Ong Gaffney mencoba menemukan manfaat yoga dengan meneliti 105 peserta studi. Hasil meta-analisis mereka menemukan empat meta-kategori sebagai berikut, dilansir dari Psychology Today pada 28 Maret 2025.
Cara Yoga Atasi Trauma
Stabilisasi: Menerapkan strategi untuk mengurangi gejala terkait trauma
Para peserta penelitian mempraktekkan yoga sebagai alat untuk memitigasi pemicu stres dan trauma yang mereka hadapi setiap hari. Seorang peserta berkomentar latihan pernapasan baik buat yanng mengalami kecemasan dan serangan panik.
Penerimaan diri
Meta-kategori ini menangkap gagasan "Saya adalah saya" dan menunjukkan penerimaan diri -- termasuk fisik, kekuatan dan kelemahan, juga batasan emosional -- memberikan kepercayaan diri dan sikap positif yang lebih baik, juga berdasarkan pengakuan peserta studi.
Menenangkan pikiran
Banyak orang yang berusaha pulih dari trauma antar-individu merasa kesulitan hidup dengan pengalaman di masa lalu karena sulit beradaptasi dengan kehidupan di masa kini. Para penyintas trauma juga sulit bersikap tenang karena terlalu banyak pikiran, emosi, dan sensasi fisik yang membuat mereka sulit menjalani hidup di masa sekarang.
Namun latihan yoga ternyata bisa membantu mereka mengatasi semua itu melalui latihan, mengatur emosi, toleransi emosional, dan kesadaran pada raga. Praktek tersebut meningkatkan perasaan aman dan hubungan yang lebih sehat antara pikiran, jiwa, dan raga.
Komunitas: Mengurangi perasaan terisolasi dengan koneksi aman dengan orang lain
Meta-kategori ini terdiri dari dua komponen, yakni merasa dimengerti dan diterima oleh orang lain dan mengubah isolasi menjadi perasaan diterima dan aman bersama kelompok.
Pilihan Editor: Rahasia Sehat dan Bugar Martha Stewart di Usia 83 Tahun