Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mau Buat Masker Kain Sendiri, Pahami Risikonya bagi Kesehatan

Langkanya masker bedah membuah orang beralih ke masker kain selama wabah virus corona. Namun pahami dulu risikonya jika ingin membuat sendiri.

31 Maret 2020 | 11.25 WIB

Sukarelawan memasangkan filter militer pada masker snorkling yang diubah menjadi masker pelindung tingkat tinggi untuk mengantisipasi virus corona atau Covid-19 di Praha, Rep. Ceko, 25 Maret 2020. FN Motol/Handout via REUTERS
Perbesar
Sukarelawan memasangkan filter militer pada masker snorkling yang diubah menjadi masker pelindung tingkat tinggi untuk mengantisipasi virus corona atau Covid-19 di Praha, Rep. Ceko, 25 Maret 2020. FN Motol/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan masker saat pandemi virus corona sangat penting sebab ini salah satu bentuk pencegahan agar percikan air liur pasien yang mungkin kita temui tidak masuk ke area mulut dan hidung. Sayangnya, persediaan masker saat ini semakin menipis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai alternatif, banyak orang mulai membuat masker sendiri dengan bahan kain. Rupanya, masker kain tidak dianjurkan lantaran kurang efektif dalam menyaring mikroorganisme, dilansir dari Vox.com.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebuah studi pada 2015 di Vietnam membuktikan bahwa orang yang menggunakan masker kain dan sering berkontak langsung dengan pasien memiliki kerentanan yang tinggi untuk ikut terjangkit flu dan penyakit pernapasan lain daripada mereka yang memakai masker bedah.

Sedangkan kita tentu tahu bahwa masker bedah termasuk standar masker untuk menghalau virus dengan efektivitas hampir 90 persen. Itu berarti, masker kain memiliki kualitas yang lebih rendah dalam menyaring virus dan bakteri di udara.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Cambridge pada 2013 juga mengungkapkan bagaimana penggunaan masker kain kurang mujarab dalam menangkal virus. Melalui pengujian dengan kantong penyedot debu yang didekatkan dengan masker kain terlihat masker ini hanya bisa menyaring tiga persen partikel bakteri.

Meski demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat menyarankan masker kain untuk digunakan saat keadaan ekstrem atau kelangkaan masker.

“Bagaimanapun juga, pelindung diri tetap dibutuhkan. Lebih baik ada daripada tidak sama sekali. Masyarakat sangat dianjurkan tapi mungkin tidak bagi para tenaga medis,” kata juru bicara CDC, Arleen Porcell.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus