Memahami 4 Jenis Tumor Jinak dan Tindakan Yang Harus Dilakukan

TEMPO.CO, Jakarta - Dr Alexandra Gangi mengatakan kepada cedars-sinai.org bahwa  tumor jinak adalah masa sel abnormal yang tumbuh pada jaringan tubuh, namun tidak bisa berpindah atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tumor ini kerap dilapisi kantung pelindung yang membuatnya mudah diangkat dari tubuh.

Masih menurut Dr Alexandra Gangi terdapat berbagai macam jenis tumor jinak, namun ada empat yang paling umum:

1. Ademona: tumor jinak yang berkembang di organ dan kelenjar, umumnya ditemukan di usus besar. Kurang dari 1 banding 10 tumor ini dapat menjadi ganas, namun mereka bisa segera dihilangkan dari tubuh dengan melakukan operasi pengangkatan.
2. Fibroid: tumor non kanker yang paling umum ditemukan di dalam rahim. Beberapa tidak memiliki gejala, tetapi fibroid bisa menyakitkan jika tumbuh ke dalam jaringan rahim. Jika ini terjadi pada wanita, meraka mungkin perlu operasi pengangkatan fibroid.
3. Tumor nevi: yakni tahi lalat yang tumbuh di kulit dan bisa muncul di bagian tubuh mana saja. Mereka memiliki bermacam bentuk dan warna, mulai merah muda, cokelat, atau hitam. Diharapkan segera periksakan ke dokter apabila tahi lalat berubah warna, ukuran dan menyebar. Ini bisa jadi indikasi kanker kulit dan membutuhkan operasi pengangkatan.
4. Osteochondroma: adalah tumor tulang non kanker yang paling umum terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Tumor ini terjadi ketika adanya pertumbuhan tulang rawan dan tulang yang berlebihan. Gejala umumnya termasuk nyeri sendi atau otot, satu tungkai lebih pendek dibanding yang lain, atau massa yang keras. Dalam banyak kasus tumor ini tidak memerlukan perawatan kecuali jika terasa sakit.
   
   Dilansir healthline.com terdapat beberapa sifat tumor jinak, di antaranya tidak menyerang jaringan di sekitarnya (tidak menyebar), tidak bisa menyebar ke bagian tubuh lain, biasanya tidak kembali setelah dilakukan operasi pengangkatan tumor, biasanya memiliki bentuk yang halus dan teratur, sering berpindah-pindah jika Anda menyentuh dan mendorongnya, biasanya tidak mengancam jiwa dan mungkin tidak membutuhkan perawatan khusus.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Perbedaan Tumor dan Kanker, Apa Pula Itu Tumor Jinak?