Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Memahami Jenis Kardiomiopati Jantung dan Gejalanya

Kardiomiopati adalah kondisi medis akibat kelainan otot jantung yang membuat fungsinya sebagai pemompa darah terganggu.

24 September 2024 | 19.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi jantung (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Leonardo Paskah Suciadi, menjelaskan kardiomiopati dapat berkembang secara bertahap dan sering kali tidak menunjukkan gejala khas di awal. Kardiomiopati adalah kondisi medis akibat kelainan otot jantung yang membuat fungsinya sebagai pemompa darah terganggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan kondisi demikian membuat banyak orang baru menyadari adanya gangguan ketika sudah dalam tahap lanjut. Menurutnya, kebanyakan kasus kardiomiopati terjadi pada usia muda, puncaknya sekitar usia 30-40 tahun. Pengetahuan mengenai jenis-jenis dan gejala kardiomiopati diperlukan untuk mengetahui lebih awal gangguan jantung itu. Berikut jenisnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kardiomiopati dilatasi
Jenis kardiomiopati ini paling umum. Dalam kondisi ini, otot jantung akan melemah sehingga dinding bilik jantung (ventrikel) akan mengalami penipisan dan ruang jantung membesar. Konsekuensinya, jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Gangguan ini ditandai dengan gejala seperti sesak napas, cepat lelah, dan pembengkakan pada kaki atau perut.

Kardiomiopati hipertrofik
Dinding jantung, khususnya ventrikel kiri, mengalami penebalan yang berlebihan dan tidak lazim. Adanya hipertrofi dari otot jantung ini akan menyebabkan dinding bilik jantung jadi mengeras dan kaku sehingga berdampak pada gangguan relaksasi jantung, suatu fase yang penting dalam pengisian darah ke dalam bilik jantung sebelum dipompa ke seluruh tubuh.

Jenis kardiomiopati ini yang paling sering dijumpai. Angka kejadiannya sekitar satu dari 500 penduduk sehat. Penyebabnya hampir selalu mutasi genetik atau keturunan. Gejalanya dapat berupa nyeri dada, berdebar, dan pingsan.

Kardiomiopati restriktif
Kardiomiopati restriktif ditandai perubahan struktur dinding bilik jantung yang menyebabkan pengerasan otot jantung tanpa adanya penebalan dinding. Jenis kardiomioapti ini lebih jarang ditemui dibanding kelainan otot jantung lain. Serupa dengan kardiomiopati hipertrofik, kondisi restriktif akan menyebabkan gangguan berat pada fase relaksasi otot jantung sehingga berakibat gagal jantung dengan gejala berat dan umumnya sulit diobati.

Kardiomiopati aritmogenik
Kelainan ini secara spesifik disebabkan perubahan jaringan otot jantung yang normal menjadi jaringan lemak fibrosa. Secara statistik, kondisi ini lebih sering mengenai atau dimulai dari bilik jantung sebelah kanan. Namun pada sebagian kasus bisa meluas hingga ke bilik jantung kiri.

Kondisi ini sering kali menyebabkan aritmia atau gangguan irama jantung yang fatal, jauh sebelum manifestasi gejala gagal jantung terjadi. Hal ini berkaitan dengan insiden henti jantung atau kematian jantung mendadak yang lazimnya dijumpai pada pasien usia muda dengan penampilan sehat tanpa gejala sebelumnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus