Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SIAPA yang tak kenal dengan rasa nyeri? Menurut kalangan medis, ini adalah keluhan tersering yang membuat seseorang datang berobat. Penyebabnya bisa berbagai macam, misalnya trauma karena kecelakaan, penyakit seperti kanker, atau masalah sederhana seperti menggunakansepatu berhak tinggi yang menyebabkan radang sendi.
Nyeri adalah sinyal adanya sesuatu yang salah dalam tubuh. Tapi, pada kasus berat, terapi obat--bahkan hingga pemberian morfin--kerap tak berhasil menyembuhkan penderitaan ini. Pasien pun kebanyakan enggan dioperasi untuk menghilangkan keluhan nyeri.
Menurut dokter spesialis bedah saraf Mahdian Nur Nasution, kini teknologi kedokteran punya cara baru menyembuhkan nyeri dengan metodeinterventional pain management. Ini merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada penanganan nyeri. Intervensi ini bisa dilakukan untuk menghilangkan semua jenis nyeri setelah obat oral tak manjur mengatasi.
Lewat manajemen ini, hantaran rasa sakit dihambat dengan merusak saraf yang menyampaikan nyeri ke otak atau memasukkan obat antinyeri langsung ke sumber masalah. Mahdian mengatakan metode ini bisa mengurangi efek ketergantungan pada obat antinyeri. "Tapi terapi ini hanya menghilangkan rasa sakit, bukan penyakitnya. Jadi sumber masalah tetap perlu diatasi," katanya, Oktober lalu. Berikut ini beberapa metode intervensi.
Nur Alfiyah
1. Radiofrequency ablation
Nyeri terasa karena hasil kerja saraf yang melaporkan adanya masalah pada tubuh ke otak. Misalnya, saat sendi mengalami radang, saraf di sekitar sendi memberi tahu otak ada masalah di sana.
Nah, agar nyeri hilang, saraf yang menghantarkan sinyal tadi "dibereskan". Salah satu caranya dengan teknikradiofrequency ablation, yakni memotong saraf menggunakan gelombang frekuensi elektromagnetik. Gelombang ini mengeluarkan arus listrik dan menimbulkan efek panas sehingga membuat saraf tak bisa bekerja. Cara ini dinyatakan aman dan efektif mengurangi nyeri, misalnya pada bagian punggung dan leher serta akibat peradangan sendi.
2. Musculoskeletal injection USG guided
Nyeri bisa dihilangkan dengan jalan menyuntikkan obat langsung pada otot dan sendi yang sakit. Suntikan ini biasanya dipertimbangkan setelah fisioterapi dan obat minum tak lagi mempan. Agar suntikan tepat sasaran, dokter akan dipandu dengan alat ultrasonografi untuk melihat daerah yang bermasalah. Cara ini lebih efektif karena obat langsung diinjeksi ke area yang sakit dan tak perlu diedarkan ke seluruh tubuh seperti obat oral.
3. Sympathetic block
Rangkaian saraf di sekitar tulang belakang yang menghantarkan nyeri atau bereaksi karena penyakit--seperti mengalami penyempitan sehingga mengganggu limfa--dirusak dengan suntikan anestesi lokal atau alkohol.
4. Epidural RACZ catheter
Obat penghilang nyeri dimasukkan ke ruang epidural atau kanal tulang belakang, tepat sebelum sumsum tulang belakang. Injeksi ini menggunakan kateter, yakni slang kecil yang dimasukkan ke tubuh untuk memasukkan cairan yang diisi obat-obatan seperti morfin dan anestesi lokal. Dokter spesialis anestesi Albertus Sugeng Wibisono mengatakan cara ini bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker setelah pemblokiran nyeri dengan merusak saraf simpatik tak lagi mempan.
5. Spinal cord stimulation dan intra spinal
Nyeri dihilangkan dengan cara menanam alat stimulator pada daerah tulang belakang untuk memanipulasi nyeri. Ini bisa diterapkan pada kasus-kasus nyeri kronis di daerah punggung, lengan, atau tungkai.
Pemasangan alat juga bisa dilakukan pada kasus kanker parah jika transfer obat dengan kateter ke kanal tulang belakang tak mujarab. Obat penghilang nyeri, seperti morfin murni, dialirkan perlahan-lahan melalui sumsum tulang belakang ke cairanotak. Zat kimia tersebut sedikit demi sedikit digenjot oleh pompa kecil bertenaga baterai yang ditanam pada tubuh pasien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo