Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Menengok Jamban Vietnam

Seminar internasional tentang kebersihan lingkungan pedesaan berlangsung di Oxford, Inggris menemukan sistim jamban yang dikembangkan Vietnam Utara sebagai jamban terbaik di dunia ketiga. (ksh)

18 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH seminar internasional tentang kebersihan lingkungan pedesaan yang baru-baru ini berlangsung di oxford, Inggeris, telah menemukan sistim jamban yang dikembangkan Vietnam Utara sebagai jamban yang terbaik, di Dunia Ketia. Seminar tadi, yang diselenggarakan Oxfam, sebuah organisasi bantuan sukarela yang didukung Bank Dunia, menyebutkan pula kakus tersebut merupakan dasar di mana berdiri sistim kesehatan pedesaan Vietnam. Jamban-jamban itu tidak saja menurunkan penjangkitan penyakit yang bersumber pada air, seperti tipus dan kolera, tapi juga merupakan pusat industri pupuk. Kotoran manusa yang kaya rabuk organik di jamban itu diproses pula jadi pupuk. "Kebersihan lingkungan pedesaan tetap menjadi problim utama di negara sedang berkembang," tulis redaktur Anil Agarwal dalam Earthscan, sebuah berkala yang diterbitkan oleh United Nations Environtment Programme, sebuah badan PBB yang khusus mengamati masalah lingkungan. Katanya, berbagai program yang menyangkut pembuatan jamban, sumur dan berbagai fasilitas lainnya, telah dikerjakan dalam 20 tahun belakangan ini di desa-desa Asia, Afrika dan Amerika Latin. Tapi nyatanya usaha itu gagal. Ahli-ahli sosiologi menyebutkan kegagalan itu terutama karena penduduk desa menganggap jamban murah dan sederhana itu kurang layak dan tak nyaman. Lantas mereka meninggalkannya dan melepaskan hajat di padang terbuka. Sirnalah harapan terhadap jamban yang diperkirakan bisa memperkecil penjangkitan penyakit sampai setengah. Riset 2 Tahun Orang-orang Vietnam sejak jaman peperangan dulu telah melancarkan penelitian tak henti-hentinya untuk menemukan jamban yang baik guna mengatasl "bahaya tinja". Sistim jamban yang mereka temukan itu terdiri dari septic tank (tangki kotoran) yang kedap air. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga air kencing tidak mengalir ke sana, meiainkan ke sebuah aliran menuju tangki yang lain. Sebelum tangki dipergunakan, lantainya dilapisi debu tanah lebih dulu. Dan tiap pemakai harus menyiramkan debu dapur supaya air kotoran terserap dan baunya pun hilang. Kalau lagi tak dipakai, lubang jamban itu ditutup dengan penutup yang bertangkai panjang. Kalau isinya sudah sepertiga, debu tanah lantas dituangkan ke dalam tangki itu sampai penuh. Dia ditutup rapat-rapat Yang boleh masuk hanya udara yang tidak mengandung oxygen. Tangki baru dipasang pula. Disekap begitu, sesudah 45 hari sebagian besar dari bakteri dan virus akan mati. Hingga tinja tadi boleh dikatakan sip dari kuman penyakit. Dan kotoran manusia itu sekarang sudah berubah jadi pupuk yang bisa dikeluarkan dari sebuah lobang yang terdapat di belakang tangki. Lewat peragaan yang intensif dalam program pendidikan massal, penguasa kesehatan Vietnam, menurut kabar yan keluar dari negara itu, pemerintah telah membangun 5 jamban untuk tiap 7 rumah tangga. Vietnam tidak pernah memberikan keterangan yang lebih lengkap mengenai sistim jamban mereka. Itulah makanya seminar internasional di Inggeris tempo hari menganggap perlu untuk melakukan penelitian lebih jauh mengenai tempat buang hajat orang Vietnam. Soal yang nampaknya sepele mendapat tanggapan yang begitu saksama. Soalnya Bank Dunia sekarang ini telah menyediakan $600.000 bagi riset selama 2 tahun untuk menemukan tehnologi yang layak untuk penyediaan air dan pembuangan kotoran di negara berkembang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus