Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Leher Botol 80 km

Lanjutan jalan lintas Sumatera sedang dikerjakan dari Sawah Tambang-Padang. Jalan ini agak mengecil, panjangnya 80 km. Jalan ini membuka daerah-daerah potensiil secara ekonomi untuk lebih berkembang. (dh)

18 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JALAN raya rupanya sedang jadi bahan berita dewasa ini. Setelah jalan raya Jagorawi baru saja diresmikan, maka di daerah Sumatera Barat pun ada jalan raya yang tengah dikerjakan, yaitu lanjutan Jalan Lintas Sumatera: dari Sawah Tambang menuju Padang. Jaringan sepanjang 80 Km itu sering dijuluki sebagai "leher botol" - lantaran potongannya rada mengecil dibanding jalan lintas Sumatera yang terkenal itu. Mulutnya persis di awal pembangunan Lintas Sumatera di bilangan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. Dari sana terus masuk Kabupaten Solok. Sebelum mencapai kota Padang, lintasan itu melewati Kabupaten Padang Pariaman. Sampai awal Pebruari lalu jalan itu memasuki tahapan separoh. rampung dan menurut ir Bachter Abdullah, "Bulan Oktober tahun ini diharap pembuatan jalan ini selesai seluruhnya." Pimpinan proyek jalan Sawah Tambang-Padang itu juga mengungkapkan bahwa pembangunan jalan raya ini menelan biaya sekitar Rp 2 milyar lebih dan lebih separohnya berasal dari bantuan Bank Dunia. Sisanya ditanggung pemerintah melalui APBN. Meski tidak seraksasa kerja membangun Jalan Lintas Sumatera, toh kesibukan yang nampak lumayan juga. Kontraktor RSEA dari Taiwan mengerahkan tak kurang dari 600 pekerja setiap hari, dengan 74 orang di antaranya adalah Taiwan tulen. Pekerjaan dibagi dalam empat tahap. Bagian pertama pada KM 4 - KM 13 dari Padang. Pagian kedua KM 13 - KM 35, selanjutnya KM 35 KM 75 dan bagian keempat dari KM 75 sampai final. Awal dari kerja dimulai sekitar pertengahan 1976. Medan yang digarap nampaknya tak kalah berat dibanding Lintas Sumatera. Misalnya, ada bagian jalan yang mesti dibuat di pinggir pegunungan terjal. Di samping ihwal cuaca luga tak seluruhnya membantu, tambahan pula arus lalulintas yang padat, dari dan ke arah selatan. Jalan ini kelak akan nampak berlikuliku tajam menyeberangi bukit-bukit. Kondisi demikian kabarnya mengingatkan orang Taiwan itu akan peta bumi di negerinya. Walhasil, menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tak diingini, pada saatnya nanti di tikungan yang dianggap rawan akan dipasang kaca-kaca spion. Pemasangan kaca spion berukuran 30 x 60 Cm itu dirasa sebagai lebih murah dibanding dengan biaya memotong tebing-tebing yang banyak di daerah itu. Tapi adakah kaca spion itu bakal terjamin nasibnya dari usikan tangan jahil? "Kita harap kesadaran masyarakat untuk sama-sama memeliharanya," begitu harapan ir Bachter. Tentu saja pemeliharaan kaca spion itu banyak terpulang pada masyarakat itu sendiri, terutama bila dilihat manfaat jalan raya itu juga banyak menyangkut nasib mereka sehari-hari. Sebab dengan adanya jaringan jalan yang mulus antara Sawah Tambang dan Padang ini, sekaligus membuka daerah-daerah yang potensiil secara ekonomi untuk lebih berkembang. Misalnya, masih banyak daerah yang selama ini nyaris terisolir di bilangan selatan Sumatera Barat sampai Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Dewasa ini pun kemaslahatan jalan itu sudah dapat dirasakan, seperti diakui Hawari Siddik, jurubicara Kantor Gubernur Sumatera Barat. Ditunjuknya contoh, di samping kian ramainya lalulintas ke Jakarta lewat jalan darat, yang lebih penting adalah: "Banyak komoditi ekspor Sum-Bar yang dapat dikeluarkan yang selama ini terkepung di pedalaman," katanya. Misalnya, karet, teh, rotan yang banyak tersebar di pedalaman daerah selatan. Kini barang-barang ekspor itu bisa leluasa mencapai Pelabuhan Teluk Bayur di Padang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus