Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Mengandung Kafein, Teh Bikin Dehidrasi atau Sebaliknya?

Kafein secara teknis bersifat diuretik, yang berarti mengeluarkan banyak cairan dari tubuh. Jadi, apakah minum teh bikin dehidrasi?

24 Mei 2024 | 22.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ada anggapan minum teh bisa bikin dehidrasi bukan menambah asupan cairan. Tapi benarkah demikian?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kafein dan kandungan lain dalam teh bisa menyebabkan diuretik, artinya sering kencing. Tapi bukan berarti teh bikin dehidrasi," kata pakar diet dan edukator diabetes  Caroline Thomason kepada USA TODAY. "Tak seperti anggapan selama ini, minuman mengandung kafein seperti teh tak bikin dehidrasi."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, yang membingungkan adalah fakta bahwa kafein secara teknis bersifat diuretik, yang berarti mengeluarkan banyak cairan dari tubuh. Tapi riset menunjukkan kuantitas cairan yang terbuang tak sebanding dengan asupan air dari secangkir kopi atau teh yang membantu menyeimbangkan cairan yang keluar dari tubuh.

Rata-rata orang butuh 13 cangkir air sehari, tergantung jenis kelamin, banyaknya aktivitas fisik, dan iklim tempat tinggal, menurut National Academy of Medicine. Namun asupannya tak harus dari air putih. Jadi, minum teh yang berbasis air bisa dihitung sebagai asupan cairan.

"Semua jenis cairan bisa dihitung sebagai status hidrasi dan asupan cairan total sehari. Bahkan jika cairan itu diperoleh dari buah dan sayuran tetap dihitung sebagai asupan total cairan sehari," tutur Thomason.

Minuman paling menghidrasi
Air putih memang yang terbaik. Tapi sebuah penelitian di pada 2023 di  American Journal of Clinical Nutrition menemukan sesungguhnya ada pilihan yang lebih menghidrasi, yakni susu skim.

Para peneliti juga menemukan sparkling water juga cepat menghidrasi tubuh. Tapi minuman ini mengandung sedikit gula, lemak, dan protein sehingga baik untuk menghidrasi lebih lama. Susu mengandung laktosa atau sejenis gula, juga protein dan lemak, yang memperlambat lambung mengosongkan cairan dan artinya tubuh terhidrasi lebih lama.

Namun minum banyak susu dalam sehari juga tak baik, terutama buat yang mengalami intoleransi laktosa. Selain air putih, Thomason menyarankan beberapa alternatif agar tetap terhidrasi.

"Sparkling water, teh, teh herbal, dan kopi, semua dianggap sebagai asupan cairan total sehari," katanya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus