Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat mendengar Wagyu, kita pasti membayangkan potongan daging sapi yang padat, sepotong daging Wagyu berkualitas tinggi ini mahal di restoran dan supermarket.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wagyu dalam bahasa Jepang mengarah kepada setiap sapi potong yang berasal dari Jepang. Secara harfiah memiliki arti ‘wa’ merupakan singkatan dari bahasa Jepang, dan ‘gyu’ yang bermakna sapi, sehingga disebut sapi Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya, Wagyu dalam laman steakschool, menjadi hewan pekerja yang dimanfaatkan dalam pertanian, dan dipilih karena ketahanan fisiknya. Pilihan ini disukai hewan dengan lebih banyak sel lemak, yang menyediakan sumber energi.
Berbeda dengan ras tradisional sapi Inggris, Eropa, dan Bos Indicus yang dikembangbiakkan di Australia selama lebih dari 100 tahun. Sapi Wagyu berukuran sedang dengan temperamen yang bagus dan kualitas daging yang unik.
Kepopulerannya akan kualitas makanannya yang unggul dibandingkan dengan ras sapi lainnya, tekstur daging wagyu penuh kadar lemak lebih halus, sekaligus menghasilkan pengalaman makan yang lebih nikmat. Dikenal akan penampilannya seperti ‘marmer’ yang begitu empuk hingga benar-benar meleleh di mulut.
Baca: Ini yang Bikin Daging Sapi Wagyu Harganya Mahal
Kualitas Perawatan Sapi Jepang atau Wagyu
Wagyu memiliki umur yang lebih panjang daripada sapi potong lainnya, yang juga meningkatkan cita rasa daging sapi secara signifikan - sapi Wagyu hidup selama tiga tahun, sedangkan sapi potong biasa hidup hingga sekitar 15 bulan. Untuk memenuhi syarat sertifikasi Wagyu di Jepang, ternak harus diberi makanan khusus yang sebagian besar terbuat dari biji-bijian, dan dirawat di peternakan penggemukan, dimana mereka diberi nama bukan nomor.
Tidak hanya lezat, pakar kesehatan dalam laman wagyu.org, menemukan rasio lemak tak jenuh tunggal lebih tinggi pada daging Wagyu daripada daging sapi lainnya, dan lemak jenuh yang terkandung ini berbeda. 40 persen dalam versi yang disebut asam stearat, dianggap memiliki dampak minimal meningkatkan kadar kolesterol.
Wagyu juga lebih tinggi dalam jenis asam lemak, yang disebut conjugated linoleic acid (CLA). Mengandung jumlah CLA tertinggi per gram bahan makanan apapun - sekitar 30 persen lebih banyak dibandingkan jenis daging sapi lainnya - karena kadar asam linoleat yang tinggi. Apalagi, secara alami makanan yang tinggi CLA menyebabkan efek kesehatan negatif yang lebih sedikit.
BALQIS PRIMASARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.