Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengapa Pengidap Diabetes Melitus Tidak Disarankan Makan Bubur?

Bubur ayam memang menu sarapan yang disenangi masyarakat. Sayangnya, bubur dari nasi ini tidak disarankan dikonsumsi penderita diabetes melitus.

16 Februari 2022 | 07.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bubur. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bubur memang menu sarapan yang disenangi masyarakat, khususnya bubur ayam. Namun, makanan berbahan dasar nasi ini sayangnya tidak disarankan untuk penderita diabetes mellitus. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penderita diabetes melitus harus memperhatikan makanan apa yang dikonsumsinya, apalagi makanan yang tinggi kadar gula. Peningkatan kadar gula darah dapat menjadi pemicu utama munculnya diabetes. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu makanan yang tinggi kadar gula adalah bubur nasi. Bubur yang berupa nasi yang mudah dicerna justru membuatnya mudah diproses jadi gula. Bubur juga memiliki indeks glikemik tinggi, yakni 90.

Pakar nutrisi dan Guru Besar dari IPB, Prof. Dr. Ali Khomsan mengatakan ketimbang nasi, bubur justru lebih cepat diproses tubuh menjadi gula, sehingga tak disarankan untuk mereka yang menderita diabetes. Makanan ini memiliki indeks glikemik tinggi yakni 90.

"Bubur lebih cepat menjadi gula dalam tubuh. Orang diabetes jangan sering-sering makan bubur (ayam)," katanya.

Makanan dengan indeks glikemik tinggi mampu menghasilkan pelonjakan kadar gula darah. Karena itu, penderita diabetes mellitus perlu berhati-hati jika ingin mengonsumsi bubur nasi.

Pengidap diabetes daripada makan bubur ayam, lebih disarankan mengonsumsi makanan yang kaya kandungan gizi, serta memiliki kadar gula dan lemak yang rendah. Jenis karbohidrat selain nasi yang lebih baik dikonsumsi oleh pengidap diabetes adalah gandum, ubi, sereal, biji-biijian, dan nasi merah.

M. IHSAN NURHIDAYAH

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus