Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengapa Urine Bau Setelah Makan Petai?

Penyebab urine bau setelah makan petai karena petai mengandung tinggi asam amino dan menghasilkan gas metana penghasil kentut dalam tubuh.

28 November 2024 | 10.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mulut dan urine sebagian orang akan berbau setelah makan petai. Ini menyebabkan seseorang enggan mengonsumsinya, terutama ketika akan beraktivitas. Lantas, apa yang menyebabkan urine menjadi bau setelah mengonsumsi petai?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari CNA, urine manusia sebagian besar terdiri dari air dan diproduksi oleh ginjal yang menyaring limbah atau urea dari darah. Limbah inilah yang menciptakan bau tak sedap ketika seseorang buang air kecil di toilet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang konsultas nefrologi di Rumah Sakit Alexandra, Priyanka Khatri, mengatakan urine yang sehat tidak berbau menyengat. Beberapa penyebab yang membuat urine menjadi bau ialah mengonsumsi minuman beralkohol atau kafein, seperti teh atau kopi. Selain itu, makanan tertentu juga dapat memberikan bau tertentu pada urine, seperti petai, asparagus, kari, bawang putih, dan bawang bombay.

"Beberapa sayuran seperti bawang bombay dan bawang putih terurai menjadi senyawa seperti metil merkaptan atau bahan kimia yang mengandung sulfur. Jika makanan tersebut dikonsumsi dalam jumlah banyak, senyawa ini dapat dilepaskan dalam urine dan menyebabkan bau menyengat seperti sulfur," katanya.

Selain itu, petai bisa meninggalkan aroma yang begitu menyengat dalam urine karena tingginya kadar asam amino yang dikandungnya. Petai mengandung asam amino dengan konsentrasi tinggi dan menghasilkan gas metana penghasil kentut di dalam tubuh.

Karena itu, ketika dikeluarkan dari tubuh, zat ini akan bereaksi dan berubah menjadi bahan kimia yang mengandung sulfur. Ini menjadi penyebab alasan dari urine manusia yang kerap bau setelah makan petai. Meskipun begitu makanan yang berbentuk seperti permen ini diketahui memiliki banyak rasa, selain memiliki bau yang tidak sedap.

Petai belum mengeluarkan bau yang menyengat ketika masih mentah. Tetapi, setelah dimakan, bau dari kacang-kacangan ini akan keluar bersama napas dan urine. Pada biji petai terdapat beberapa jenis zat penyebab bau tidak sedap seperti hexathionine, tetrathiane, trithiolane, pentathiopane, pentathiocane, dan tetrathiepane.

Makanan petai menghasilkan bau yang tak sedap melalui napas dan urine. Tetapi, tidak setiap urine yang bau disebabkan oleh mengonsumsi makanan yang berbau, seperti petai. Berikut beberapa jenis bau urine yang bisa mengindikasikan masalah kesehatan.

1. Infeksi saluran kemih

Bau urine akan tercium aneh dan bisa jadi mengindikasikan adanya permasalahan infeksi saluran kemih pada laki-laki maupun perempuan. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Aerococcus urineae. Gejala lain yang mungkin ada adalah adanya rasa terbakar saat buang air kecil, warna urine keruh atau berdarah, menjadi sering ingin buang air kecil, nyeri perut bawah atau punggung, dan mengalami demam ringan.

2. Diabetes

Memiliki bau sesuatu yang manis. Ini mengindikasikan tubuh kemungkinan mengalami diabetes. Musababnya, tubuh sedang mencoba membuang kelebihan gula darah dan membuangnya ke dalam urine, yang menciptakan bau manis.

3. Fenilketonuria

Memiliki bau yang menyerupai kaki tua atau kayu lapuk. Fenilketonuria atau PKU menyebabkan penurunan metabolisme asam amino fenilalanin, yang menjadi penyebab bau pada urinee. Kondisi langka ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius karena penumpukan asam amino, yang berasal dari konsumsi protein dan aspartam (ya, pemanis buatan), dapat menyebabkan masalah neurologis.

MALINI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus