Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Air liur atau saliva adalah cairan bening yang dibuat oleh beberapa kelenjar di area mulut. Air liur merupakan bagian penting dari tubuh yang sehat. Hal ini karena sebagian besar air liur terbuat dari air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman WebMD, kelenjar yang membuat air liur disebut kelenjar ludah. Kelenjar ludah berada di setiap pipi di bagian bawah mulut dan di dekat gigi depan, tepatnya di dekat tulang rahang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Air liur bergerak melalui tabung yang disebut saluran air liur. Air liur juga mengandung zat penting yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna makanan dan menjaga gigi tetap kuat. Ada beberapa alasan mengapa air liur penting untuk tubuh, yaitu:
- Menjaga mulut tetap lembab dan nyaman
- Membantu mengunyah, merasakan, dan menelan
- Melawan kuman di mulut dan mencegah bau mulut
- Memiliki protein dan mineral yang melindungi enamel gigi dan mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi
- Membantu menjaga gigi palsu dengan aman di tempatnya.
Seseorang akan membuat air liur saat mengunyah. Semakin keras mengunyah, maka semakin banyak air liur yang dibuat. Selain itu, mengisap permen keras atau obat batuk juga dapat membantu membuat air liur.
Air liur diproduksi oleh tiga pasang kelenjar saliva utama dan banyak kelenjar saliva kecil yang terletak di dalam rongga mulut, di antaranya kelenjar parotis, sublingualis, dan submandibularis. Mereka menyumbangkan sekitar 93 persen dari total produksi air liur, sedangkan kelenjar saliva kecil memproduksi 7 persen sisanya.
Biasanya, tubuh menghasilkan 2-4 liter air liur sehari. Tubuh mengeluarkan air liur paling banyak pada sore hari dan paling sedikit di malam hari. Namun hal ini berbeda di setiap orang.
Dilansir dari laman National Library of Medicine, air liur mempengaruhi kesehatan mulut melalui sifat fisiko-kimia non-spesifik atau melalui efek yang lebih spesifik. Air liur juga mengandung protein kaya prolin, yang dapat mempengaruhi kalsium fosfat, pembentukan plak awal, dan infeksi kandida.
Studi menunjukkan bahwa ada penurunan yang berkaitan dengan usia dalam produksi air liur. Selain itu, produksi air liur juga dapat berkurang akibat kondisi medis tertentu yang berkaitan dengan usia, seperti diabetes melitus.
WINDA OKTAVIA