Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Gonggong, Makanan Laut Cuma Ditemui di Kepulauan Riau

Gonggong atau siput laut merupakan makanan laut khas Kepulauan Riau. Dikatakan bahwa hanya di kepulauan Riau dan sekitarnya saja, gonggong bisa ditemukan.

5 Maret 2023 | 09.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin beberapa di antara Anda masih asing dengan gonggong. Nyatanya seafood yang satu ini sangat terkenal di Kepulauan Riau. Melansir laman disbud.kepriprov.go.id, gongong banyak ditemukan di perairan desa Lobam, Tanjung Uban, Pulau Bintan dan Batam. Makanan yang sepintas mirip dengan keong atau siput ini hanya dapat ditemui di perairan sekitaran kepulauan Riau saja, termasuk Tanjungpinang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena rasa dan aromanya yang khas gonggong bahkan telah dikenal sampai ke Malaysia, Singapura, Korea, Thailand, hingga India. Hewan yang masih tergabung dalam keluarga Molisca tersebut memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Saking tingginya, sebagain masyarakat percaya dengan makan gongong dapat merasakan pertumbuhan hormon, serta meningkatkan vitalitas. Biasanya gonggong diolah dengan cara direbus kemudian disantap bersama sambal khusus yang mempunyai aroma khas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip jurnal oleh Adiguna Tumpuan berjudul Uji Hedonik Pemanfaatan Siput Gonggong sebagai Bahan Dasar Pembuatan Siomay, siput laut gongong mempunyai karakteristik seperti operkulum yang pipih panjang, dapat dipakai sebagai alat gerak di atas pasir atau lumpur.

Gonggong memiliki ulir yang meningkat di sepanjang cangkangnya dan lekukan stromboid. Kulit yang dimiliki siput gonggong sangat keras, ada garis bulat di cangkangnya dengan variasi warna kekuningan atau keemasan.

Terdapat sejarah mengapa siput laut tersebut memiliki nama gonggong. Gonggong ditemukan oleh pelancong Cina yang kala itu mendapati hewan aneh ini saat pantai tengah pasang surut. Pelancong itu kemudian menyebutnya dengan kata gong yang dalam bahasa Hokkien berarti bodoh. Hal tersebut dikarenakan gongong tidak bergerak atau melawan ketika diambil.

Gongong termasuk ke dalam kategori makanan laut atau seafood. Cara mengonsumsi gongong tidak jauh berbeda dengan cara memakan hewan bercangkang seperti tutut atau kerang. Sebelum bisa memakannya, perlu dikeluarkan terlebih dahulu daging gonggong dari dalam cangkangnya. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus