Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meditasi Loving-Kindness (LKM) dan meditasi Compassion (CM) mulai diakui sebagai teknik yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan emosional. Kedua jenis meditasi ini bertujuan untuk mengembangkan perasaan kasih sayang tanpa syarat dan kebaikan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari National Library of Medicine, Loving-Kindness atau dalam bahasa Pali dikenal sebagai metta, berasal dari ajaran Buddha dan merujuk pada keadaan mental yang penuh kasih tanpa syarat kepada semua makhluk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara Compassion atau karuna, mengacu pada keinginan tulus untuk meringankan penderitaan orang lain. Keduanya sangat terkait dengan prinsip-prinsip etika Buddhis yang menekankan pentingnya kasih sayang dalam interaksi antar manusia.
Di dalam ajaran Buddha, Loving-Kindness dan Compassion merupakan bagian dari empat brahma-vihara, yaitu empat sikap luhur yang dianggap sebagai kualitas penting untuk mencapai kedamaian batin. Praktik meditasi Loving-Kindness melibatkan pengiriman perasaan kasih sayang kepada diri sendiri, orang terdekat, hingga akhirnya meluas ke seluruh makhluk di alam semesta.
Teknik meditasi Loving-Kindness melibatkan beberapa tahapan, dimulai dari fokus pada diri sendiri, kemudian beralih ke teman dekat, orang netral, orang yang sulit diterima, hingga akhirnya meluas ke semua makhluk hidup. Setiap tahap meditasi melibatkan pengulangan doa atau harapan baik, seperti "semoga semua makhluk hidup bebas dari penderitaan."
Di sisi lain, meditasi Compassion melibatkan latihan perenungan untuk menumbuhkan simpati yang mendalam terhadap mereka yang menderita. Dengan mempraktikkan kedua jenis meditasi ini, individu diharapkan dapat mengembangkan empati dan belas kasih yang lebih dalam terhadap orang lain.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meditasi Loving-Kindness dan Compassion dapat meningkatkan perasaan positif dan mengurangi perasaan negatif. Sebuah studi yang dilakukan oleh Hutcherson pada 2008 menemukan bahwa meditasi Loving-Kindness bahkan dalam durasi singkat mampu meningkatkan perasaan positif terhadap orang asing.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa meditasi Loving-Kindness dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan, kemarahan, dan stres. Misalnya, pada pasien dengan nyeri punggung kronis menunjukkan bahwa meditasi Loving-Kindness dapat mengurangi rasa sakit, kemarahan, dan tekanan psikologis secara signifikan dibandingkan dengan perawatan standar.
Penelitian neuroimaging yang dilakukan pada para ahli meditasi Compassion, seperti para biarawan Tibet yang memiliki puluhan ribu jam meditasi, menunjukkan bahwa meditasi ini meningkatkan aktivasi area otak yang terkait dengan empati dan pengolahan emosi, seperti insula dan korteks cingulate anterior.
Meditasi Loving-Kindness dan Compassion juga dapat membantu mengatasi masalah interpersonal, seperti konflik pernikahan dan kesulitan dalam hubungan sosial. Dalam tradisi Buddhis, Loving-Kindness dan Compassion dianggap sebagai dua sikap yang berlawanan dengan kemarahan, kebencian, dan iri hati. Oleh karena itu, peningkatan Compassion dapat membantu meredakan konflik interpersonal dan mempromosikan hubungan yang lebih harmonis.
Cara Memulai Meditasi
Dilansir dari Healthline, memulai meditasi tidaklah sulit. Hanya beberapa menit dalam sehari untuk duduk tenang dan fokus pada pernapasan. Menurut Pedram Shojai, penulis The Urban Monk menyebutkan kunci keberhasilan dalam meditasi adalah konsistensi. Ia merekomendasikan untuk bermeditasi selama 20 menit setiap hari selama 100 hari berturut-turut.
Meditasi sendiri juga menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan fisik, termasuk:
- Menurunkan tekanan darah
- Mengurangi stres
- Memperbaiki pola tidur
- Meningkatkan pengaturan emosi
- Meningkatkan fokus
- Memperbaiki suasana hati
- Mengurangi agresi
- Meningkatkan empati dan hubungan sosial
Pilihan editor: Ikut Kebiasaan Nenek, Usher Rutin Puasa Setiap Rabu