Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Miastenia Gravis disingkat MG merupakan gangguan neuromuskular yang menyebabkan kelemahan pada otot rangka, yakni otot yang digunakan tubuh untuk bergerak. MG terjadi ketika komunikasi antara sel saraf dan otot menjadi terganggu.
Gangguan ini mencegah terjadinya kontraksi otot yang penting, yang menyebabkan kelemahan otot ataupun kendor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegagalan otot untuk berkontraksi biasanya terjadi karena tidak dapat merespon impuls saraf. Tanpa transmisi impuls yang tepat, komunikasi antara saraf dan otot terhambat dan terjadi kelemahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Myasthenia Gravis Foundation of America, MG merupakan gangguan paling umum dari transmisi neuromuskular. Mengutip Cleveland Clinic, MG dianggap sebagai kondisi yang relatif langka dan diperkirakan mempengaruhi sekitar 20 dari 100.000 orang di Amerika Serikat.
Gejala
Gejala utama MG adalah kelemahan pada otot voluntary skeletal yang merupakan otot di bawah kendali Kamu. Kelemahan yang terkait dengan MG biasanya memburuk dengan lebih banyak aktivitas dan membaik dengan istirahat. Gejala MG dapat muncul melalui pada bagian tubuh berikut.
Mata dan Wajah. MG dapat menyebabkan kelopak mata melemah serta penglihatan menjadi kabur. Selain itu, MG juga dapat menyebabkan perubahan ekspresi wajah.
Tenggorokan. Ketika MG mempengaruhi otot-otot tenggorokan, pengidap mungkin mengalami kesulitan dalam berbicara, bernafas, menelan atau mengunyah, hingga suara menjadi serak
- Dada. Ketika MG mempengaruhi otot-otot di area dada, sejumlah gejala yang parah dapat terasa, seperti kegagalan pernapasan, yang disebabkan oleh diafragma dan otot dada yang melemah sehingga dapat menyebabkan krisis miastenia.
Tangan dan kaki. MG juga dapat mempengaruhi otot-otot di lengan dan kaki yang menyebabkan sejumlah gejala seperti kelelahan serta kelemahan pada area tangan dan kaki,
Penyebab
Menurut Muscular Dystrophy Association (MDA) untuk saat ini penyebab pasti penyakit autoimun seperti MG tidak diketahui, MG diduga disebabkan oleh kombinasi antibodi tidak teratur atau masalah dengan kelenjar timus.
Antibodi dan MG
Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda secara keliru menyerang jaringan sehat. Pada MG, antibodi, yaitu protein yang biasanya menyerang zat asing yang berbahaya di dalam tubuh, menyerang sel saraf.
Kerusakan pada membran neuromuskular mengurangi efek dari zat neurotransmitter asetilkolin, yang merupakan zat penting untuk komunikasi antara sel-sel saraf dan otot. Hal ini mengakibatkan kelemahan otot.
- Ketidakteraturan kelenjar timus
Kelenjar timus Anda tumbuh secara alami hingga pubertas. Kalenjar ini berperan mengendalikan fungsi kekebalan tubuh yang sehat sepanjang hidup. Setelah pubertas, ukuran kelenjar akan menyusut. Pada orang dengan MG, kelenjar timus tidak menyusut, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS).
Tumor atau kanker pada kelenjar timus juga dapat mengganggu produksi sel kekebalan yang penting. Kelenjar timus yang membesar juga menghasilkan antibodi yang memblokir asetilkolin.
Menurut MDA, sekitar 75 persen orang dengan MG memiliki kelainan kelenjar timus atau hymic hyperplasia dan 15 persen lainnya memiliki tumor. Akibatnya, kelenjar timus dapat memberikan instruksi yang salah kepada sistem kekebalan tubuh, yang menurut para peneliti dapat menyebabkan kerusakan sel kekebalan yang memicu MG.
Pengobatan
Melansir healthline, sejauh ini belum ada obat untuk MG. Pengobatan dan penanganan yang ada adalah untuk mengelola gejala dan mengontrol aktivitas sistem kekebalan.
Obat-obatan. Kortikosteroid dan imunosupresan dapat digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, inhibitor kolinesterase, seperti pyridostigmine (Mestinon), dapat digunakan untuk meningkatkan komunikasi antara saraf dan otot.
Pengangkatan kelenjar timus. Setelah timus diangkat, pasien biasanya menunjukkan lebih sedikit kelemahan otot.
- Pertukaran plasma. Proses ini menghilangkan antibodi berbahaya dari darah, yang dapat menyebabkan peningkatan kekuatan otot. Pertukaran plasma sangat membantu sebelum operasi atau selama masa kelemahan MG dengan tingkat yang parah. Plasmapheresis adalah pengobatan jangka pendek. Tubuh terus memproduksi antibodi yang berbahaya, dan kelemahan dapat muncul kembali.
Imunoglobulin intravena. Imunoglobulin intravena (IVIG) adalah produk darah yang berasal dari donor. Ini digunakan untuk mengobati MG autoimun. Meskipun tidak sepenuhnya diketahui bagaimana IVIG bekerja, hal itu mempengaruhi pembuatan dan fungsi antibodi.
Demikian seluk beluk MG, yang merupakan kondisi yang patut diwaspadai walaupun langka, karena erat hubungannya dengan otot rangka tubuh manusia.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Kekuatan Otot Berkurang Saat Lansia, Apa Itu Sarkopenia?