Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lordosis adalah penyakit yang mengacu pada lengkungan tulang belakang yang berlebihan ke dalam. Beberapa orang menyebut kondisi ini sebagai swayback. Lordosis biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika parah, dapat menyebabkan rasa sakit dan mungkin memerlukan pembedahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Medical News Today, lordosis paling sering terjadi pada punggung bagian bawah, dalam hal ini para ahli kesehatan menyebutnya sebagai lordosis lumbal. Jika terjadi di leher, dikenal dengan lordosis serviks.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tulang belakang juga bisa melengkung ke luar dalam bentuk punuk dan ini disebut kyphosis. Biasanya ini mempengaruhi punggung tengah atau atas, bukan punggung bawah atau leher.
Dengan lekukan yang ekstrim, tulang belakang bagian bawah akan memiliki lekukan yang dalam sehingga menyebabkan perut (daerah perut) menonjol dan menyebabkan panggul (daerah pinggul) melengkung ke atas dan ke belakang.
Lengkungan ekstrem ini dapat disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, genetika keluarga (diwariskan dari ayah atau ibu), cedera, penyakit tulang belakang, atau pembedahan pada tulang belakang.
Jenis-Jenis Lordosis
Dikutip dari Nationwide Childrent's, berikut lima jenis lordosis:
1. Lordosis Postural
Ini sering berasal dari kelebihan berat badan dan kurangnya pengkondisian otot di perut dan otot punggung. Ketika seseorang membawa terlalu banyak beban di bagian depan (area perut), ia akan menarik bagian belakangnya ke depan. Ketika otot perut dan punggung lemah, mereka tidak dapat menopang tulang belakang dan tarikan dari beban menyebabkan tulang belakang melengkung ke depan.
2. Lordosis Traumatik
Pada anak-anak ini sering terjadi dari cedera olahraga. Ini juga dapat dilihat pada anak-anak yang tertabrak mobil atau jatuh dari tempat yang tinggi. Lordosis jenis ini merupakan bawaan trauma/cedera pada penghubung tulang belakang yang menyebabkan patah (fraktur) nyeri pada tulang belakang bagian bawah.
3. Laminektomi Hyperlordosis Pasca Operasi
Laminektomi adalah prosedur pembedahan di mana bagian tulang belakang diangkat untuk memberikan akses ke sumsum tulang belakang atau akar saraf. Bila ini dilakukan pada beberapa tingkat di tulang belakang, dapat menyebabkan tulang belakang menjadi tidak stabil dan meningkatkan lengkungan normal ke posisi hyperlordotic (terlalu melengkung).
4. Lordosis Neuromuskular
Kondisi ini mencakup berbagai macam gangguan yang dapat menyebabkan berbagai jenis masalah kelengkungan tulang belakang. Untuk setiap gangguan yang berbeda ada pilihan pengobatan yang berbeda.
5. Lordosis Sekunder Kontraktur Fleksi Pinggul
Lordosis jenis ini terjadi pada pasien yang mengalami kontraktur sendi pinggul dan menyebabkan tulang belakang ditarik keluar dari keselarasan. Kontraktur ini dapat berasal dari berbagai alasan termasuk infeksi, cedera, atau masalah ketidakseimbangan otot dari beberapa gangguan yang berbeda.
MALINI
Baca juga: Cara Aman Membawa Tas dengan Beban Berat