Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kondisi yang Rentan Berakibat Mengalami Lordosis

Tulang belakang yang melengkung mendorong postur tubuh menjadi posisi tidak normal menandakan kondisi lordosis

9 Desember 2022 | 05.50 WIB

Ilustrasi Tulang Belakang. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Tulang Belakang. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tulang belakang yang melengkung mendorong postur tubuh menjadi posisi tidak normal menandakan kondisi lordosis. Biasanya lordosis terjadi di bagian punggung bawah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tulang belakang yang melengkung secara tidak normal membuat otot tertarik ke arah yang berlainan. Kondisi itu menyebabkan otot mengencang atau kejang. Mengutip Healthline, gejala umum lordosis nyeri otot.

Faktor yang berisiko lordosis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Setelah operasi

Lordosis juga bisa terjadi setelah operasi. Kondisi itu lordosis laminektomi. Laminektomi merupakan prosedur pengangkatan bagian dari cincin tulang belakang untuk mengatasi bantalan tulang yang menekan saraf. Kondisi setelah operasi rentan menyebabkan ketakstabilan tulang belakang dan meningkatkan bentuk melengkung.

2. Masalah sekunder

Mengutip Medical News Today, masalah sekunder seperti adanya kelainan jenis garis lengkung tulang. Bisa juga tersebab kondisi lain yang mempengaruhi sendi pinggul.

3. Osteoporosis

Lordosis terkait osteoporosis dialami lansia. Sebab, usia dan faktor lain menyebabkan tulang melemah dan rapuh. Kondisinya menyebabkan tulang belakang melengkung.

4. Bawaan lahir

Lordosis bawaan dapat berasal dari kondisi bawaan, seperti achondroplasia atau ukuran anggota tubuh yang tidak seimbang yang memengaruhi pertumbuhan tulang rawan. Kondisi itu bisa bisa terjadi karena masalah perkembangan tulang belakang selama masa kanak-kanak.

5. Obesitas

Merujuk Nationwide Children's Hospital, kelebihan berat badan atau obesitas juga bisa mempengaruhi kondisi lordosis. Kelebihan berat badan berakibat kurang pengondisian otot di perut dan punggung.

Terlalu banyak beban di depan atau bagian perut membuat tulang bagian belakang tertarik ke depan. Apabila  otot perut dan punggung lemah tidak bisa menopang tulang belakang. Akhirnya tarikan dari beban membuat tulang belakang melengkung ke depan.

6. Cedera

Penyebab lainnya bisa juga karena cedera saat beraktivitas atau olahraga.  Saat mengalami patah tulang  punggung, sebaiknya membatasi gerakan. Jika tidak, rentan berisiko menyebabkan lordosis menjepit saraf bagian tulang belakang. Akibatnya muncul nyeri, mati rasa, kesemutan, lemah, dan terganggu fungsi kaki.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus