Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Selada merupakan salah satu sayuran hijau yang cukup populer. Sayuran ini memiliki beragam jenis, salah satunya yakni selada air.
Dilansir dari The Spruce Eats, selada air atau yang dikenal pula dengan nama ilmiah Nasturtium officinale termasuk dalam famili kubis-kubisan Brassicaceae. Daunnya berwarna hijau, berukuran kecil hingga sedang, berbentuk bulat hingga agak lonjong, dan menempel pada batang yang berongga.
Selada air dapat tumbuh sepanjang tahun. Sebagai tanaman air, selada air kerap dibudidayakan secara hidroponik.
Dibandingkan dengan sayuran hijau lain, selada air memiliki rasa pedas dan sedikit pahit. Sayuran ini bisa dimakan secara mentah maupun dimasak terlebih dahulu.
Konsumsi selada air telah dihubungkan dengan berbagai manfaat kesehatan.
Dikutip dari WebMD, kandungan vitamin A dalam sayuran ini dapat membantu menjaga kesehatan mata.
Selada air juga kaya akan vitamin C yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan dari cedera, dan mendukung produksi kolagen yang sehat.
Selain itu, berikut adalah manfaat lain dari konsumsi selada air :
- Menurunkan risiko kanker
Selada air memiliki kandungan beta-karoten dan karotenoid yang dikenal sebagai antioksidan kuat. Seperti kebanyakan antioksidan, karotenoid dapat mengurangi radikal bebas dalam tubuh. Molekul tersebut merupakan salah satu penyebab peningkatan risiko berbagai penyakit seperti kanker dan radang sendi.
- Meningkatkan kesehatan jantung
Karotenoid dalam selada air juga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Kandungan tersebut dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol, risiko serangan jantung, sakit jantung, dan stroke.
- Menjaga kesehatan tulang
Selada air merupakan sumber dari tiga mineral yang penting untuk menjaga kesehatan tulang, yakni kalsium, kalium, dan magnesium. Jika tubuh kekurangan kalsium, maka tulang akan melemah secara perlahan dan menyebabkan osteoporosis.
Meskipun tidak berdampak langsung pada kesehatan tulang, selada air dapat mempengaruhi pertumbuhan sel-sel tulang. Konsumsi mineral tersebut dalam jumlah yang cukup dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dari osteoporosis dan penuaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca : Akar Bajakah, Tumbuhan yang Sering Dibicarakan Khasiatnya untuk Mengobati Kanker
SITI NUR RAHMAWATI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini