Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Dikenal sebagai penyanyi berbakat dengan suara ikonik, Isyana Sarasvati juga terkenal karena cara bicaranya yang sering belibet atau keseleo lidah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keseleo lidah atau kilir lidah yang dalam bahasa inggris disebut slip of the tongue merupakan salah satu kondisi medis di mana seseorang berbicara dengan kata-kata yang terbolak-balik. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut spoonerisme.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada suatu publikasi yang meneliti kondisi Isyana ini, yaitu berjudul Analisis Senyapan dan Kilir Lidah Pada Produksi Ujaran “Belibetnya Isyana Sarasvati”. Penelitian ini mengutip buku Psikolinguistik oleh Tarigan yang menyebutkan bahwa keseleo lidah mempunyai dua jenis, yakni kekeliruan dalam seleksi dan kekeliruan assembling.
Kekeliruan seleksi
Pada jenis ini, kondisi kilir lidah dibagi lagi menjadi tiga, yaitu
1. Kekeliruan medan semantik
Jenis yang biasa disebut Freudian Slips ini biasanya terjadi secara tidak acak. Kekeliruan ini disebabkan karena penyimpanan kata-kata dalam pikiran yang disusun berdasarkan jenis dan sifatnya. Contohnya adalah salah menyebutkan kata sawi di mana seharusnya menyebutkan kata selada. Kondisi ini terjadi karena kedua kata benda tersebut disimpan pikiran dalam kelompok sayur-sayuran.
2. Campur kata
Jenis ini biasa disebut Blends, penyebabnya adalah ketergesaan seseorang dalam berbicara. Kondisi ini terjadi ketika seseorang ingin mengucapkan suatu kata, namun yang keluar dari mulut adalah satu atau sebagian suku kata dari kata pertama yang dicampur dengan sebagian suku kata dari kata kedua. Contohnya adalah ketika ingin menyebutkan frasa “buku kuning” namun malah menyebutkan “buning”.
3. Malaproprisme
Kekeliruan lidah jenis malaproprisme terjadi ketika seseorang ingin mengucapkan suatu kata, namun melebih-lebihkannya agar terdengar lebih intelek dan keren. Contohnya adalah kata “reparasi” yang salah sebut menjadi “revarasi”.
Kekeliruan assembling
Assembling dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai penyusunan dua komponen atau lebih menjadi satu kesatuan. Dalam jurnal berjudul Senyapan dan Kilir Lidah dalam Produksi Ujaran (Kajian Psikolinguistik), dijelaskan bahwa kekeliruan assembling terjadi saat kata-kata yang dipilih sudah benar, namun penyusunannya dalam kalimat keliru.
Pada jenis assembling, kekeliruan lidah dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Transposisi
Terjadi ketika dua kata dalam satu kalimat bertukar posisi, sehingga maknanya pun jadi berbeda. Contohnya jika ingin mengucap “bawakan keranjangnya” tetapi yang terucap malah “keranjangkan bawanya”.
2. Antisipasi
Kekeliruan ini terjadi ketika seseorang mengantisipasi munculnya suatu bunyi, kemudian ia mengucapkan bunyi lain sebagai ganti dari bunyi yang seharusnya diucapkan. Contohnya ketika ingin menyebutkan kata “seruling bambu” namun yang terucap malah “seluring bambu”.
3. Perseverasi
Jenis ini sering disebut sebagai repetisi atau kebalikan dari antisipasi. Jika kekeliruan pada antisipasi terjadi pada kata pertama, pada perseverasi justru terjadi pada kalimat kedua. Contohnya adalah penyebutan frasa “sandal jepit” yang salah disebut menjadi “sandal sepit”.
Tidak hanya terjadi pada penyanyi Isyana Sarasvati, keseleo lidah dapat terjadi pada siapa pun. Biasanya disebabkan karena tergesa-gesa atau gugup saat berbicara. Maka dari itu, untuk menghindari keseleo lidah, tenangkan diri saat akan berbicara, sehingga perkataan yang terucap dapat lebih terstruktur dan dimengerti lawan bicara.
PUTRI SAFIRA PITALOKA
Baca juga : Isyana Sarasvati Pastikan Karakternya Menggemaskan di Film Petualangan Sherina 2
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.