Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika sedang melakukan pemeriksaan di dokter, pasti akan lebih dulu diminta untuk membuka mulut lebar-lebar dan menjulurkan lidah. Nyatanya, kondisi lidah dapat memprediksi risiko penyakit tertentu yang sedang dialami dan mungkin tak disadari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lidah yang sehat pada umumnya berwarna merah muda. Namun, perubahan warna pada lidah menjadi pertanda tubuh mengalami kondisi tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Lidah dapat dipengaruhi oleh penyakit sistemik seperti bagian tubuh lain,” kata Bridget Burgess, spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan di Mass Eye and Ear, dikutip dari Shape. Berikut beberapa risiko penyakit yang dapat dilihat dari kondisi lidah.
1. Dilapisi bintik-bintik putih
Apabila lidah tertutupi lapisan putih yang terlihat jelas, ini bisa jadi pertanda infeksi jamur. Sariawan mulut alias kandidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur yang disebut Candida. Kondisi ini dapat disertai beberapa gejala tidak nyaman lain, termasuk perasaan seperti kapas di mulut, kehilangan rasa, dan nyeri saat makan atau menelan
Banyaknya bintik putih bisa disebabkan oleh leukoplakia. Leukoplakia sering terjadi pada orang yang aktif merokok. Hal ini juga bisa menjadi tanda peringatan dini kanker mulut. Selain itu, bintik di lidah juga menandakan diabetes. Gula darah tinggi dapat mengganggu kemampuan sistem kekebalan untuk melakukan tugasnya. Oleh sebab itu, penderita diabetes dapat mengembangkan sariawan, serta mulut kering juga umum terjadi.
“Artinya, lidah bisa terasa seperti amplas atau timbul bercak putih,” kata Uchenna Akosa, direktur dari Asosiasi Gigi Universitas Kesehatan Rutgers.
2. Lidah memiliki lekukan atau kering
Jika menderita gangguan kecemasan, kemungkinan besar tampak lekukan di ujung lidah karena penderita sering mengatupkan giginya.
"Skalop putih akan terbentuk di sisi lidah dari tekanan yang diberikan lidah pada gigi bawah," kata Julie Cho, dokter gigi umum di New York.
Sementara itu, mulut kering atau serostomia adalah perasaan tidak ada cukup air liur di mulut. "Ini adalah efek samping yang sangat umum yang kita lihat semakin banyak dengan banyak obat, dari obat alergi hingga antidepresan," kata Cho.
Kondisi ini juga dapat membuat mulut terasa lengket dan dapat menyebabkan kesulitan mengunyah dan menelan, bibir pecah-pecah, bahkan menyebabkan infeksi pada mulut jika berlangsung terlalu lama.
3. Lidah terlihat halus dan mengkilap
Lidah yang sehat memang pada umumnya berwarna merah muda. Namun, jika lidah tampak halus dan mengkilap, ini tanda kekurangan vitamin dan nutrisi, seperti kurang asam folat, vitamin D dan B, dan zat besi.
Kekurangan zat besi atau anemia dapat menyebabkan tampilan lidah yang rata, mengkilap, dan merah, yang disebut glositis atrofi. Hal ini disebabkan pengelupasan indera perasa yang diduga karena kurangnya oksigenasi karena pasien anemia membawa lebih sedikit oksigen dalam darah, terutama kadar vitamin B12 yang rendah, juga dapat membuat lidah sakit dan licin, menurut Stanford Medicine.
4. Berwarna merah terang mirip stroberi
Menurut Mayo Clinic, Sindrom Kawasaki menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, seperti di mulut. Meskipun sebagian besar berdampak pada anak-anak, penyakit itu juga dapat muncul pada orang dewasa. Selain lidah yang sangat merah dan bengkak, gejalanya termasuk demam tinggi, mata merah, ruam di bagian utama tubuh atau area genital, telapak tangan bengkak, dan pembesaran kelenjar getah bening.
5. Lidah hitam berbulu
Kedengarannya agak aneh tetapi lidah berbulu hitam adalah kondisi sementara dan tidak berbahaya. Bulu itu sebenarnya adalah hasil dari penumpukan sel-sel kulit mati pada papila di permukaan lidah. Papila di lidah tumbuh dari waktu ke waktu seperti rambut di kepala dan pada beberapa orang, bisa menjadi agak panjang. Inilah yang akhirnya menyebabkan lidah hitam berbulu.
ANDINI SABRINA