Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Virus Oz dan Bahayanya

Kasus kematian pertama karena virus Oz menyerang wanita 70 tahun asal jepang. Apa itu virus Oz dan bagaimana bahayanya?

27 Juni 2023 | 13.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kutu.[www.nidirect.gov.uk]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kematian pertama akibat virus Oz terjadi pada wanita berusia 70 tahun di Jepang. Virus tersebut berinang pada kutu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wanita tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri. Ia hanya mengunjungi sebuah institusi medis pada musim panas lalu dengan gejala demam, kelelahan, dan nyeri sendi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wanita ini diduga menderita pneumonia dan diresepkan antibiotik, tetapi gejalanya memburuk, sehingga dia harus dirawat di Rumah Sakit Tsukuba Medical Center.

Saat dibawa ke rumah sakit ditemukan kutu yang keras menghisap darah di pangkal paha kanannya. Wanita tersebut meninggal karena miokarditis, radang jantung, sekitar sebulan kemudian.

Lantas apa sebenarnya virus Oz itu?

Menurut National Institute of Infectious Diseases (NIID), virus Oz pertama kali terdeteksi pada 2018. Virus ini berasal dari genus Thogotovirus yang biasa berinang pada kutu dan menyebabkan infeksi mematikan pada tikus.

Menurut penelitian berjudul Zoonotic Infection with Oz Virus, a Novel Thogotovirus, virus Oz secara alami dapat menginfeksi manusia maupun mamalia.

Virus Oz masuk dalam famili Orthomyxoviridae. Virus ini sering menyerang spesies kutu keras maupun lunak. Berdasarkan analisis filogenetik, virus Oz memiliki kekerabatan dengan virus Dhori, Batken, dan Bourbon.

Virus Dhori diketahui dapat menyebabkan ensefalitis, penyakit demam, dan kematian pada manusia. Sedangkan virus Bourbon menyebabkan penyakit demam dan kematian pada manusia.

Virus Oz sejauh ini belum ditemukan di luar Jepang. Meskipun demikian tidak ada salahnya untuk mencegah infeksi virus Oz. Untuk sementara ini pencegahan yang bisa dilakukan adalah menggunakan pakaian panjang

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus