Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Obsesi merupakan keadaan terlalu fokus dengan satu hal atau orang tertentu dengan cara yang tidak tepat. Perilaku obsesi bisa membuat seseorang menjadi sangat cemas dan mengganggu kehidupan sehari-harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apa Itu Obsesi?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari Psychology Today, obsesi yang buruk bisa menjadi tindakan menyakiti diri sendiri atau orang lain. Perilaku obsesif rentan menyita sebagian besar waktu dalam sehari. Orang mungkin saja tahu obsesinya, tetapi tidak mampu mengendalikannya, bahkan menyebabkan perilaku yang kompulsif atau memaksa.
Dikutip dari Mayo Clinic, Obsessive Compulsive Disorder atau OCD adalah gangguan yang ditandai dengan adanya obsesi dan dorongan. Terkadang, seseorang yang OCD tidak menyadari bahwa obsesi dan dorongan yang dirasakan berlebihan atau tidak masuk akal. Namun, mereka menggunakan banyak waktu untuk melakukan hal tersebut dan mengganggu kegiatan sehari-hari.
Dikutip dari Verywell Mind, orang yang obsessive love disorder cenderung terus-menerus memikirkan orang yang disukai. Bahkan, sampai mengabaikan kebutuhan dan kepentingan sendiri.
Meski tak ada klasifikasi medis atau psikologis yang terpisah untuk obsesi itu, namun kondisi itu rentan menyertai masalah kesehatan mental lainnya. Misalnya, sering dikaitkan dengan gangguan stres pascatrauma, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan kepribadian ambang, dan delusional jealousy, dikutip dari Healthline.
Dikutip dari situs web, United We Care, berikut ciri-ciri buruk perilaku obsesi.
1. Mengabaikan kehidupan pribadi menghabiskan banyak waktu, tenaga, sumber daya, atau uang untuk mengejar obsesi.
2. Gejala tidak sehat seperti gelisah, tidur terganggu, amarah, merasa sedih, dan mudah tersinggung merupakan gejala umum yang muncul.
3. Perilaku kompulsif bisa berakibat kecemasan yang terkait dengan keinginan obsesif bisa jadi membahayakan diri maupun orang lain.
4. Obsesi bisa menyebabkan orang tersebut tidak dapat melakukan aktivitas lain.
5. Perilaku obsesi mengakibatkan berkurangnya interaksi sosial dengan lingkungan, teman maupun keluarga serta hilangnya minat terhadap hobi.