Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menjajal 5 Kuliner Sumbawa Barat: Ayam Taliwang hingga Bubur Palopo

Sumbawa Barat yang terletak di bagian barat Pulau Sumbawa tersebut memiliki beragam kuliner khas yang menggoda lidah untuk dicoba.

21 November 2023 | 05.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ayam Taliwang menu khas dari Kota Taliwang, Sumbawa Barat. Tempo/Franoto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, terkenal dengan deretan pantai-pantainya yang berpasir putih. Namun bagi Anda penyuka kuliner, yang paling menggoda justru adalah olahan dapurnya.

Lantas apa saja menu andalan di sana? Berikut ada lima sajian pilihan khas dengan rasa jempolan yang wajib Anda cicipi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Ayam Taliwang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Taliwang, kota kecamatan yang menjadi ibu kota Kabupaten Sumbawa Barat, telah tersohor lewat sajian khasnya, ayam Taliwang. Ini merupakan olahan ayam kampung dengan bumbu pedas. Cukup mudah menemukan warung atau rumah makan dengan sajikan andalan itu di Sumbawa Barat. Salah satunya Rumah Makan Totang Rasa di Jalan Jenderal Sudirman 51, Taliwang.

Pilihan lain adalah Warung Taliwang Mbak Nur, yang berlokasi tak jauh dari Totang Rasa. Di kedua tempat tersebut, tersedia ayam yang diolah dengan cara digoreng atau dibakar. Untuk yang dibakar, ayam akan dikeprek kemudian diberi bumbu, lalu dibakar lagi. Bumbu yang membuat sedap itu terdiri atas cabai, terasi, bawang merah, asam Jawa, dan sedikit gula.

Apabila Anda memesan satu porsi, suguhan berupa satu ekor ayam kampung ini dipatok dengan harga Rp 35 ribu. Anda bisa menambah kenikmatannya dengan pelecing kangkung, yaitu paduan kangkung, tauge, dan kacang tanah goreng yang diguyur dengan sambal pedas.

2. Sop tulang

Per porsi satu mangkuk sop tulang dipatok dengan harga Rp 25 ribu. Anda akan diberikan sedotan untuk memudahkan menyeruput sumsum dalam tulang. Sop tulang khas Sumbawa Barat ini tersedia di Rumah Makan Sayang Anak, Jalan Raya Taliwang Balat, Taliwang. "Aslinya dari kerbau, tapi sekarang kebanyakan sapi," kata Lindayani, 44 tahun, pemilik rumah makan.

Cara pengolahan sop tulang ialah tulang direbus dulu dengan dibubuhi bumbu, seperti jahe, merica, bawang merah, dan penyedap rasa. Saat sudah empuk dan akan dibuat sop, diberi bumbu lagi yang ditumis terlebih dahulu.

3. Sepat

Sepat, ikan berkuah, sekilas tidak terlalu menarik. Tapi setelah dicoba, ternyata rasanya sedap dan segar. Jenis ikan untuk menu ini dapat berupa kerapu, kakap merah atau putih, maupun ikan lain. Per porsi sepat dibanderol dengan harga sekitar 15 ribu.

Sebelum disajikan, ikan lebih dulu dibakar baru disiapkan bumbu yang terdiri dari cabai, bawang merah yang dibakar, belimbing wuluh, jeruk munte, tomat, daun aru, dan ruku (kemangi). Ditambahkan juga dengan terung ungu yang dibakar lebih dulu. Hasilnya, ikan yang lembut dengan kuah bening namun segar. Aroma wangi dari dedaunan yang ditambahkan pun menambah rasa sedap.

4. Singang

Satu lagi sajian dari ikan, tapi berkuah kuning. Menu ini disebut singang. Ikan yang diolah dapat dipilih di antaranya andeng, kakap, atau yang lainnya. Bumbunya sendiri terdiri atas cabai merah, bawang putih, bawang merah, merica, kemiri, kunyit, asam Jawa, dan daun ruku. Ikan berkuah kuning tersebut lebih gurih ketimbang sepat. Terasa juga sedikit rasa asam dan pedas.

5. Bubur Palopo

Sajian khas lainnya yang wajib dicicipi yaitu bubur palopo alias bubur kerbau. Bubur tersebut memang terbuat dari susu kerbau. Disajikan dalam mangkok, penampakannya seperti puding berwarna cokelat dengan kuah di atasnya. Per mangkok dibanderol antara Rp 5.000 sampai Rp. 10 ribu.

Mangkok isi bubur palopo ditata di sebuah tampah yang terbuat dari bambu. Ditempatkan dengan cara ditumpuk beberapa tampah. Dari rumah pun, bubur palopo dibawa dengan cara disusun demikian, kemudian ditaruh di atas kepala. Sementara cara membuat kuliner yang satu ini terbilang tidak sulit.

Susu kerbau yang didapat dari peternak, oleh pembuat bubur palopo dicampurkan dengan air perasan terung kuning dan gula merah lalu dipanaskan. Setelah susu dan campurannya mengental, baru dituangkan ke dalam mangkok dan dikukus selama 30 menit. Terung kuning kecil yang dikenal sebagai terung para itu berfungi untuk mengentalkan atau membantu proses fermentasi.

Resep bubur palopo itu sudah terun temurun dalam masyarakat Taliwang. Awalnya susu kerbau tersebut hanya ditambah garam dan menjadi lauk atau teman nasi. Baru kemudian dimodifikasi hingga menjadi sajian berasa manis.

PUSPITA AMANDA SARI I RITA NARISWARI PRAMULJANI I RITA NARISWARI
Pilihan editor: Paket Lengkap Wisata ke Desa Kertasari, Sumbawa Barat: Alam, Kuliner dan Budaya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus