Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Gili Balu Bakal jadi Destinasi Unggulan di Sumbawa Barat

Gili Balu yang berarti delapan pulau itu adalah proyek unggulan menargetkan pengembangan pulau kecil yang indah di Sumbawa Barat.

16 Desember 2023 | 17.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Mataram - Pejabat Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi meresmikan logo Gili Balu di Desa Poto Tano, Sumbawa Barat, untuk mengembangkan pariwisata di sana. Peresmian ini bersamaan dengan peringatan Hari Nusantara 2023 pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gili Balu yang berarti delapan pulau itu adalah proyek unggulan menargetkan pengembangan pulau kecil yang indah di sekitar wilayah Poto Tano. Kawasan ini berjarak sekitar 20 menit dari Pelabuhan Poto Tano atau sekitar 60 menit dari kota Taliwang Sumbawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gita Ariadi yang juga pernah menjabat Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, menyebutkan Gili Balu bisa menjadi destinasi pariwisata yang menakjubkan, menciptakan peluang ekonomi baru, dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat lokal.

Pejabat Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi meresmikan logo Gili Balu di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, untuk mengembangkan Pejabat Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi meresmikan logo Gili Balu di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, untuk mengembangkan pariwisata di kawasan tersebut pada Sabtu, 16 Desember 2023. (Dok. Diskominfotik NTB)

Kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan Gili Balu terdiri dari delapan pulau, salah satunya adalah Pulau Kenawa. Selain itu, ada Pulau Belang, Paserang, Kambing, Mandiki, Ular, Namo, dan Kalong. ‘’Yang paling ramai dan sering dikunjungi setiap pekan adalah Kenawa,’’ kata staf Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat Mars Anugerahinsyah kepada Tempo, Sabtu 16 Desember 2023 sore.

Kenawa yang terdekat dari Poto Tano menjadi persinggahan pertama wisatawan kapal pesiar yang membawa wisatawan dari Bali menuju Komodo. Biasanya mereka menginap semalam di belasan vila yang tersedia di sana. ‘’Taman lautnya bagus, keindahan ikan hiasnya sangat menarik,’’ ucap Mars.

Di antara delapan pulau itu, lima di antaranya merupakan pulau dalam kawasan hutan dan tiga di antaranya di luar kawasan hutan. Dari 200 hektare luas kawasan itu, dua hektare untuk penempatan budidaya mutiara, dan 66 hektare berupa kawasan mangrove.

Menurut Lalu Gita Ariadi, di sana, sedang dilakukan pengembangan infrastruktur pariwisata, pelestarian lingkungan, dan peningkatan aksesibilitas ke pulau-pulau kecil tersebut. Pengembangan ini dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat setempat.

Gili Balu diharapkan dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan. Pj Gubernur mengajak seluruh masyarakat NTB untuk mendukung dan berpartisipasi dalam keberhasilan proyek tersebut. "Gili Balu bukan hanya tentang pesona alamnya, tetapi juga tentang kolaborasi kita dalam membangun NTB sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia," ucapnya.

SUPRIYANTHO KHAFID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus