Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUHU udara di New York berada di bawah titik nol derajat Celsius pada hari pertama Januari 2010. Tapi suasana di 69th Regiment Armory, sebuah gedung bersejarah di kawasan Manhattan, bisa dipastikan hangat. Di sana digelar peragaan busana Victoria’s Secret, merek produk lingerie terkenal di dunia.
Seperti biasa, selain memperkenalkan para bidadari, yang dipilih sebagai duta produk Victoria’s Secret selama 2010, perusahaan asal Amerika itu mengeluarkan model terbaru produk lingerie tahun ini. Tema pakaian dalam seksi tahun ini: Enchanted Forest, Star Trooper, All Abroad, Pink Planet, dan Romantic Journey. Gayanya berkisar pada sensasi seksi, romantis, juga mistis. ”Menurut saya, acara ini sempurna, karena kami bisa mengubah suasana menjadi seksi. Ada banyak unsur glamor, terasa kuat suasana mistis,” kata Sharen Turney, CEO Victoria’s Secret.
Perempuan di berbagai penjuru dunia memang tidak hanya tergila-gila pada model baju, sepatu, tas, dan perangkat kosmetik baru. Lingerie, yang meski dipakai di balik baju luar, juga menjadi produk yang digilai sebagian perempuan. Peragaan model lingerie terbaru seperti yang digelar Victoria’s Secret, misalnya, termasuk peristiwa yang dinanti para penggemar lingerie. Mereka bisa punya patokan tentang model terbaru pakaian dalam berbahan lembut ini.
Di Indonesia, wabah lingerie sudah menjalar ke berbagai kalangan; tidak hanya artis, tapi juga mahasiswi, ibu-ibu muda, hingga yang sudah berusia 50-60 tahun. ”Konsumer saya kebanyakan ibu muda. Mereka bisa beli dua sampai enam potong tiap bulan,” ujar Anastasia Emeralda, pemilik toko lingerie Eve Butik, yang terletak di Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan.
Yang baru, menurut Alda—demikian panggilan perempuan 39 tahun itu—belakangan ini banyak juga pembeli yang sudah berusia lebih dari 60 tahun. ”Mereka kebanyakan suka model yang biasa dipakai perempuan 30-an,” ujar Alda, sambil memperlihatkan celana dalam hitam dengan renda di pinggirnya.
”Di butik ini memang cuma dijual lingerie dengan kualitas bagus dan merek terkenal yang tak banyak dijual di tempat lain,” ujarnya. Alda menyebut merek dunia antara lain Victoria’s Secret, Elle Macpherson, Kylie Minogue, Calvin Klein, Felina, dan DKNY. Harga bervariasi mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 2 juta.
Bagi Alda, lingerie bukan sekadar pakaian dalam, tapi sudah menjadi bagian dari hidupnya. Perempuan yang mulai menyukai lingerie ketika dia masih tinggal di Amerika itu memutuskan membuka toko sendiri di Jakarta. Victoria’s Secret adalah cinta pertamanya. ”Tiap ada kesempatan, saya mengintip department store di sana dan memborong model terbarunya,” ceritanya, mengenang kebiasaannya pada akhir 1980-an.
Alda mengaku rasa keperempuanannya lebih keluar pada saat memakai lingerie. ”Merasa lebih feminin, feel nice,” ujar perempuan yang pernah sekolah fashion di London itu. ”Saya bisa di luar hanya pakai jins sobek dengan T-shirt, tetapi baju dalam rapi,” kata Alda, yang mengaku bisa paham memadukan karakter seseorang dengan pakaian dalam yang pas untuknya.
Presenter dan artis Caroline Ingrid Adita juga tak bisa hidup tanpa lingerie. Perempuan yang biasa dipanggil Aline itu merasakan sensasi yang berbeda dibanding memakai pakaian dalam biasa. ”I feel too sexy,” ujarnya kepada Tempo, akhir Desember lalu, di sebuah studio stasiun televisi swasta.
Tak mengherankan jika perempuan berusia 29 tahun ini sempat dijuluki artis ”gila” lingerie pada 2007. ”Tahun itu memang puncak-puncaknya aku tergila-gila pada lingerie,” kata wanita tersensual 2005 pilihan For Him Magazine ini.
Saat itu Aline masih menjadi istri Aditya Tumbuan, anak lelaki pasangan artis senior Rima Melati dan Frans Tumbuan. ”Dulu saya mengenakan lingerie juga menjelang tidur,” katanya. Gunanya untuk memancing hasrat sang suami. Karena lingerie juga memancarkan daya tarik seksual perempuan.
Toh, walau Aline kini sudah sendiri, kegilaan itu belum pudar. Pada hari-hari khusus seperti Natal, tahun baru, dan Valentine, Aline memakai lingerie berwarna cerah, seperti perasaan hatinya pada hari-hari tersebut. ”Aku memakainya untuk diri sendiri, karena merasa lebih feminin,” kata perempuan dengan tinggi 177 sentimeter dan berat 53 kilogram ini.
Untuk mendapatkan lingerie, selain mengunjungi toko penjual pakaian dalam seksi di dalam negeri, Aline sering menitip pada teman-teman atau kerabat yang ke luar negeri. ”Biasanya aku browsing dulu model dan merek yang aku inginkan,” katanya. Butik lingerie yang biasa dia kunjungi antara lain La Senza dan Aimeer Feel. La Perla dan Victoria’s Secret adalah merek kesukaannya. Hitam dan peach adalah warna kedemenannya.
Selain Aline, masih banyak artis yang dikenal penggila lingerie. Diana Pungky, misalnya, menggemari merek Calvin Klein. Olla Rahman, model seksi yang bermain sinetron komedi di televisi, suka banget model G-string. Catherine Wilson dan Julia Perez juga pengoleksi lingerie sejati. Diah Permatasari, Krisdayanti, Chintami Atmanegara, dan Vena Melinda pun masuk deretan penggemar lingerie.
Bagi perancang busana Amy Atmanto, 36 tahun, lingerie adalah sesuatu yang pribadi. ”Saya suka yang bahannya jatuh dan enak di tubuh,” ujarnya. Tak jarang, karena menyesuaikan diri dengan kepribadian yang perfeksionis, Amy menambahkan sendiri bahan pada lingerie yang dipakainya. ”Bukan hanya memburu, tapi juga menyesuaikan dengan kepribadian,” katanya.
Nah, karena lingerie memang dirancang untuk memenuhi hasrat pribadi, tak mengherankan jika muncul juga lingerie yang tidak sepenuhnya dipakai sebagai pakaian dalam. Merek Aimer Feel koleksi lingerie dari Jepang, misalnya, justru sering ditonjolkan pemakainya. Menurut Yoan Widianingrum, pengelola gerai Aimer di Plaza Indonesia, Jakarta, mayoritas pemakai lingerie bergaya ”menggoda” dan ”lucu” ala gadis-gadis Harajuku ini lebih senang pakaian dalamnya terlihat orang lain. ”Iya dong, biar orang lain tahu kita memakai pakaian bermerek,” ujar Asti, mahasiswi program master sebuah universitas negeri di Jakarta.
Soal lingerie yang dipamerkan di depan publik memang bukan hal tabu, bahkan bisa dibilang menjadi tren. Peragaan lingerie seperti dilakukan Victoria’s Secret setiap tahun adalah salah satu contohnya. Jakarta pun tak mau kalah. Akhir Desember lalu, digelar peragaan lingerie di Indochine, sebuah klub di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Tujuannya mulia: mencari dana untuk Yayasan Kanker Indonesia. Artis dan selebritas penggemar pakaian dalam tumplek di acara tersebut.
Ahmad Taufik, Yophiandi
Tip Merawat Lingerie
Beberapa tip dari pencinta lingerie sejati agar pakaian dalam lebih awet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo