Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TUTI Rahma, 29 tahun, punya pertanyaan ”maut” kepada pasangannya. ”Apakah masih mau dengan penderita talasemia?” Biasanya itu terlontar tak lama setelah hubungan teretas dan menjurus ke serius. ”Takut sakit kalau bubar padahal telanjur dalam,” kata warga Jakarta Barat ini. Dia sadar, tak semua berani menanggung risiko hidup bersama penderita talasemia: memiliki keturunan yang membawa sifat talasemia. Beberapa kali hubungannya pun kandas.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo