Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Khitan atau sunat sebagian besar dilakukan karena agama, budaya, atau alasan keluarga. Prosedur ini menurut laman betterhealth, melibatkan oerasi untuk mengangkat kulu yang menutui ujung enis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fungsi kulu ini melindungi kepala penis dan berkontribusi terhadap sensasi seksual. Sementara sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa khitan memiliki macam-macam metode yang membawa manfaat medis.
Metode Khitan
Ada berbagai metode sunat, seperti anestesi lokal atau umum harus selalu digunakan. Misalnya, prosedur plastibell mematikan area dengan krim anestesi lokal atau injeksi. Alat berbentuk lonceng dimasukkan di bawah kulup untuk memisahkannya dari enis. Kulu kemudian dihaus menggunakan gunting atau pisau bedah. Alternatif lainnya, menyatakan sunat saat dilakukan sebagai prosedur bedah menggunakan jahitan pelarutan atau lem jaringan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika anda mempertimbangkan sunat untuk diri sendiri atau anak, maka anda perlu mendiskusikan berbagai masalah dengan dokter atau ahli bedah, seerti riwayat kesehatan, kemungkinan reaksi buruk atau efek samping dari anestesi. Beberapa anak laki-laki dan ria dewasa perlu disunat karena masalah medis, termasuk jaringan parut kulu yang himosis, peradangan berulang atau infeksi penis, kulup yang terlalu ketat dan menyebabkan rasa sakit, hingga infeksi saluran kemih berulang.
Jenis Prosedur Khitan Indonesia
Sedangkan di Indonesia dahulu menggunakan gunting atau pisau dengan penjepit dari kayu, sampai sekarang dengan metode laser. Dokter Spesialis Bedah Urologi, dr Ryan Akhmad Adhi Saputra, Sp. U. mengatakan setiap metode pada dasarnya proses khitan yaitu memotong kulit dean dari penis. Metode khitan di Indonesia, lanjut dr Ryan, terdapat tiga macam, meliputi teknis iris gunting atau pembedahan biasa, teknik klem, dan teknik laser.
“Tiga metode juga terbagi menjadi dalam berbagai jenis, seerti metode klem dengan banyak varian, dan metode laser yang dibedakan menjadi dua jenis, yakni laser CO-2 dan memanfaatkan energi panas. Secara internasional roses khitan ditangani tenaga kesehatan merupakan ahli di bidangnya serta harus memertimbangkan cost effective dan efisiensinya.” jelas dr. Ryan seperti yang diikuti ada laman resmi RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Menurutnya, metode klamp atau laser berisiko kemungkinan menyebabkan infeksi. Apabila setelah khitan, muncul luka kurang baik maka cenderung terjadi infeksi yang lebih besar. Sehingga, enting bagi pasien khitan melakukan persiapan, salah satunya skrining yang memeriksa apakah pasien memiliki gangguan darah atau kelainan lainnnya ada penis mereka.
Pilihan editor: Cegah Infeksi, Simak 4 Manfaat Kesehatan Khitan alias Sunat