Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Minuman Manis Ganggu Kesehatan Ginjal, Mitos atau Fakta?

Minuman manis erat kaitannya dengan beberapa penyakit, namun benarkah bisa sebabkan penyakit ginjal?

9 Desember 2024 | 10.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi ginjal. thestatesman.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi minuman manis telah menjadi bagian dari gaya hidup saat ini, terutama di kalangan generasi muda. Berbagai inovasi minuman viral terus bermunculan, mulai dari boba, es kopi susu kekinian, hingga beragam varian teh dan minuman berenergi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Minuman-minuman ini biasa disajikan dengan tambahan gula, susu kental manis, atau sirup perasa yang membuatnya semakin diminati. Popularitasnya meningkat karena rasa yang lezat, kemasan menarik, serta promosi besar-besaran di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun di balik kelezatannya, kandungan gula yang tinggi pada minuman ini bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan.

Risiko Penyakit Ginjal dari Minuman Manis

Penelitian dari JAMA Network Open berjudul Sweetened Beverage Intake and Incident Chronic Kidney Disease in the UK Biobank Study dengan lebih dari 127.000 partisipan menunjukkan bahwa konsumsi lebih dari satu porsi minuman manis per hari dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD).

Risiko ini meningkat hingga 19 persen pada orang yang rutin mengonsumsi minuman berpemanis gula. Bahkan, minuman dengan pemanis buatan juga menunjukkan efek serupa, meningkatkan risiko sebesar 10 hingga 26 persen, tergantung pada jumlah konsumsinya. 

Namun, studi ini juga menunjukkan bahwa mengganti satu porsi minuman manis dengan air putih atau jus alami tanpa tambahan gula dapat mengurangi risiko CKD secara signifikan. Pergantian ini menurunkan risiko hingga 7 persen untuk air putih dan 10 persen untuk jus alami. Hasil ini menekankan pentingnya memilih minuman yang lebih sehat untuk melindungi fungsi ginjal. 

Langkah Pencegahan

Untuk mencegah risiko gagal ginjal dan penyakit ginjal kronis, disarankan untuk lebih memprioritaskan air mineral sebagai sumber cairan utama.

Seorang dokter spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Ginjal Hipertensi RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Elizabeth Yasmin Wardoyo, merekomendasikan konsumsi air mineral sebanyak 30 cc (sentimeter kubik) per kilogram berat badan per hari. Sebagai contoh, seseorang dengan berat 50 kilogram membutuhkan setidaknya 1,5 liter air setiap hari.

“Kalau berat badannya lebih dari itu, berarti kebutuhan kita lebih lagi. Apalagi kalau kerjanya bukan di dalam ruangan dan aktif secara fisik,” kata Elizabeth seperti dilansir dari Antara.

Memeriksa tabel nutrisi pada kemasan minuman juga merupakan langkah penting untuk mengontrol asupan gula. Jika ingin mengonsumsi minuman manis, pilihlah yang memiliki kadar gula rendah. Selain itu, mengganti kebiasaan minum kopi dengan gula dan susu kental manis dengan kopi hitam tanpa pemanis juga dapat membantu menurunkan asupan gula harian.

Minuman manis memang menggoda, tetapi dampaknya pada kesehatan ginjal tidak boleh diabaikan. Dengan mengurangi konsumsi gula dan memilih minuman yang lebih sehat, seperti air mineral atau jus alami, risiko penyakit ginjal dapat diminimalkan. Langkah kecil ini dapat berdampak besar dalam menjaga kesehatan ginjal Anda di masa depan. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus