Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alat musik Gu Zheng meramaikan Festival Pecinan 2019 dalam rangka perayaan Cap Go Meh di kawasan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Selasa 19 Februari 2019.
Baca: Festival Pecinan 2019, Jalan Pancoran di Glodok Ditutup Dua Hari
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di tengah-tengah perayaan Cap Go Meh di kawasan yang dikenal sebagai China Town ini, terdapat alat musik yang dikenal sebagai Gu Zheng, yaitu alat musik tradisional Tiongkok yang sudah ada sejak 2.000 tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gu Zheng adalah alat musik tradisional yang populer dimainkan masyarakat Tiongkok. Berbentuk kotak yang dimainkan dengan cara dipetik dan terlihat seperti kecapi ini terdiri dari 21 senar untuk mendapatkan nada yang indah.
"Berbeda dengan kecapi yang berasal dari Indonesia yang mengeluarkan nada Mi Fa La Si Do, Gu Zheng hanya terdiri dari nada Do, Re, Mi, Sol dan La saja yang disetel sesuai dengan nada pentatonis China tidak ada Fa atau Si," kata Mei, seorang pemain Gu Zheng yang di temui di Festival Pecinan 2019.
Mei menambahkan nada dari alat musik Gu Zheng dan kecapi berbeda karena mengikuti dari daerah asalnya. Mei mengungkapkan Gu Zheng bisa mengeluarkan nada Fa atau Si bila dimainkan dengan teknik tertentu. Tapi, pada dasarnya hanya terdiri dari Do, Re, Mi, Sol dan La.
Untuk Gu Zheng harus dimainkan dengan acara dipetik yang menggunakan kuku palsu yang dibuat dari plastik atau tempurung kura-kura. "Gu Zheng juga tidak hanya dimainkan saat Imlek atau Cap Go Meh, tetapi Gu Zheng juga dapat dimainkan saat ada acara pernikahan, bahkan dapat dimainkan di gereja," kata Mei.
Baca: Menonton Perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Bagaimana Caranya?
Menurut Mei, musik itu bersifat menyeluruh dan dapat diterima setiap orang sehingga Gu Zheng tidak dikhususkan untuk acara seperti Imlek atau Cap Go Meh, namun lebih umum jika dimainkan saat perayaan Imlek atau Cap Go Meh.