Mulai Digunakan Sejak Bocah, Inilah Fakta-fakta tentang Rokok

TEMPO.CO, Jakarta - Bahaya merokok telah banyak dipublikasikan melalui berbagai media, termasuk kemasan rokok sendiri. Bahayanya sudah diketahui secara luas, baik terhadap perokok. Meski begitu, banyak orang mengabaikannya. Bahkan usia merokok semakin bertambah muda.

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mencatat sebanyak 30 persen perokok di dunia adalah remaja. Di Amerika Serikat, 50 persen perokoknya remaja. Dengan demikian perilaku merokok dimulai saat anak-anak hingga remaja.

Dilansir dari laman Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, komnaspt, berikut fakta–fakta tentang perokok:

1. Lebih dari 200 ribu orang Tewas

Kesadaran masyarakat terhadap dampak konsumsi tidak langsung rokok atau merokok pasif, mulai meningkat. Menurut WHO, sekitar 10 persen dari total kematian akibat rokok di seluruh dunia terkait dengan merokok pasif itu. Jika saat ini ada 6 juta kasus kematian, artinya 600 ribu di antaranya adalah perokok pasif.

2. Biaya karena penyakit akibat merokok Rp 125,9 triliun

Merokok tak hanya mengancam kesehatan diri dan sekitar, namun karena merokok negara dapat menghabiskan banyak anggaran untuk kesehatan akibat penyakit yang ditimbulkan rokok. Pada 2013, Indonesia harus mengeluarkan biaya Rp 125,9 triliun. Rokok juga menimbulkan kerugian akibat hilangnya produktivitas yang disebabkan kematian prematur dan disabilitas, kerugian itu mencapai Rp 105,92 triliun.

3. Puntung rokok = volume 60 kolam renang

Menurut penelitian Lembaga Demografi Universitas Indonesia pada 2013 konsumsi rokok di Indonesia 302 miliar per tahun. Rokok-rokok itu dibuang di sembarang tempat. Akibat kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan, jumlahnya bisa melebihi dari itu. Bahkan, bila ditotal bisa mencapai 151 juta liter atau setara dengan volume 60 kolam renang ukuran olimpiade.

4. Perempuan merokok 8 batang tiap hari

Berdasarkan survei global penggunaan tembakau dewasa yang dilakukan pada 2011 dan 2012 menunjukkan bahwa perempuan menghisap 8 batang rokok setiap harinya. Sedangkan laki-laki jumlahnya lebih banyak, bisa mencapai 13 batang.

5. Delapan puluh persen sekolah dikelilingi iklan rokok

Pengamatan terhadap 360 sekolah di daerah Jakarta, Padang, Bandung, Makassar dan Mataram menunjukkan 80 persen sekolah dikelilingi berbagai jenis iklan rokok yang tersebar di toko atau minimarket di sekitar sekolah.

 MELINDA

Baca juga: PBHI Anggap Kebijakan Pengendalian Tembakau Masih di Bawah Standar HAM