Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan asam urat bisa terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyerang siapa saja. Seringkali dapat membangunkan tidur di tengah malam dengan sensasi jempol kaki terbakar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Mayoclinic, asam urat adalah radang pada sendi yang ditandai dengan serangan nyeri yang tiba-tiba dan parah, bengkak, kemerahan, serta nyeri tekan pada satu atau lebih sendi, paling sering di jempol kaki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asam urat terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi dan menyebabkan rasa sakit, bengkak pada satu atau lebih sendi. Ini biasanya mempengaruhi jempol kaki. Tapi itu juga ditemukan di sendi lain, termasuk lutut, pergelangan kaki, tangan, pergelangan tangan dan siku.
Sendi yang terkena akan terasa panas, bengkak, dan begitu lembut sehingga bahkan berat selimut di atas tubuh tampak tak tertahankan. Ini dapat menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat akibat serangan asam urat.
Kristal urat dapat terbentuk ketika memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Tubuh menghasilkan asam urat ketika memecah purin, zat yang ditemukan secara alami di tubuh.
Biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam urine. Tetapi, terkadang tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau ginjal sehingga mengeluarkan terlalu sedikit asam urat. Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal urat tajam seperti jarum di sendi atau jaringan di sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.
Dilansir dari Clevelandclinic, berikut ciri-ciri sendi yang terkena asam urat:
- Rasa sakit yang hebat
- Kemerahan
- Kekakuan
- Pembengkakan
- Kelembutan, bahkan untuk sentuhan ringan, seperti dari seprai
- Kehangatan atau perasaan seperti persendian sedang berapi-api.
MALINI