BARANGKALI obat botak akan ditemukan secara tak disengaja. Ceritanya adalah obat darah tinggi yang bernama minoxidil. Kalau dimakan, obat yang mulai dipergunakan sekitar lima tahun yang lalu itu punya efek samping berupa tumbuhnya rambut di daerah kumis, pipi, dan punggung. Tak pandang bulu, laki-laki atau perempuan. Rambut yang tak disengaja itu kelihatan menjadi "rahmat yang terselubung" buat Upjohn, perusahaan di Amerika Serikat yang membuat obat itu. Sekarang, perusahaan itu sedang melaksanakan percobaan yang melibatkan 2.200 orang botak untuk membuktikan bahwa minoxidil memang bisa dipakai untuk menumbuhkan rambut. Hasil percobaan itu menurut The Asian Wall Street Journal, 5 Maret, diharapkan sudah bisa diketahui beberapa bulan mendatang. Kendati demikian, para penderita gundul tidak sabar menunggu. Termasuk juga para dokter ahli kulit yang banyak menangani pasien yang mengeluh atau cemas rambutnya hilang. "Saya menggunakannya. Demikian pula banyak teman sejawat saya," kata Michael Reed, seorang dokter spesialis kulit yang berpraktek di New York. Salah seorang pasien Reed adalah seorang ibu rumah tangga setengah baya. Untuk obat darah tinggi, minoxidil ditelan, sedangkan untuk melawan gundul, terlebih dulu diproses menjadi cairan. Sang nyonya tadi saban malam mengoleskan minoxidil ke kepalanya yang botak. Ketika ia berangkat tidur, kepalanya yang sudah dilabur cairan obat darah tinggi itu dia tutup dengan penutup kepala seperti yang sering dipakai orang untuk berenang. Hasilnya? "Tidak sexy," ucap wanita itu. "Tapi nyatanya ada hasilnya." Menurut pengakuannya, setelah memakai obat itu, sejak pertengahan tahun lalu, dia sudah berani melepaskan wig. Dokter sendiri dianggap tidak melanggar peraturan ataupun etika kalau menuliskan resep obat untuk keperluan lain dari kegunaan obat yang utama. Tapi badan pengawas makanan dan obat-obatan AS (FDA), yang terkenal keras, mencemaskan kalau-kalau penggunaan obat yang menyimpang itu akan membawa akibat samping. Supaya sip, badan itu baru-baru ini meminta Upjohn meneliti apakah obat itu yang kalau ditelan efek utamanya memperbesar pembuluh darah - tidak berbahaya bila dioleskan ke kepala botak. Di Indonesia obat ini belum dipasarkan. Di samping Upjohn, masih banyak badan independen yang melaksanakan percobaan dengan minoxidil itu. Hasilnya beraneka ragam. Seorang dokter dari Minneapolis menyebutkan, 40% dari 500 pasien yang diselidlki menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Memang tumbuh rambut. Tapi sangat tipis, pendek-pendek, dan warnanya tidak cemerlang. "Ini bukan obat mukjizat," kata Theodore Buselmeier, ahli penyakit kulit yang punya proyek penelitian. Sekalipun rambut yang tumbuh tipis dan pendek-pendek, penderita tak peduli. Rambut adalah rambut, begitu prinsip mereka. "Saya berumur 40 tahun, bujangan. Saya kampiun angkat besi. Saya sudah punya rambut," tutur John Varrone, yang ikut dalam penelitian, berjingkrak. Katanya, sudah rupa-rupa upaya yang dia lakukan. "Makan vitamin, megavitamin, selenium, biotin, inositol, sampo, dan pijat. Tak ada yang berhasil," katanya. Tetapi yang lebih meyakinkan muncul di Illinois. Penelitian menunjukkan bahwa rambut beberapa pasien yang sudah botak selama 30 tahun mekar kembali. "Saya kira, saya adalah orang yang rasional dan ilmuwan yang hati-hati. Tetapi obat ini meyakinkan. Saya sungguh tak menduga," cerita Virginia Weiss, dari Universitas Illinois.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini