Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2018 bisa menjadi awal Anda untuk mencoba tantangan baru. Anda bisa melakukan sejumlah kegiatan yang mungkin tak terpikirkan sebelumnya. Salah satunya belajar menembak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tabloidbintang.com mendapat berkesempatan melakukan aktivitas belajar menembak di Rajawali Shooting Range, Jl. Bukit Angsana Hijau, Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 6 Januari 2018. Ini adalah pengalaman pertama bagi sebagian besar dari kami. Baca: Ahok Gugat Cerai, ini 5 Pemimpin Dunia yang juga Alami Cerai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rajawali Shooting Range berdiri sejak tahun 2013. Tempat ini memberikan wadah bagi Anda yang ingin belajar dan mencoba menembak.
Ada tiga arena menembak yang dihadirkan, yaitu presisi, reaksi, dan berburu. Setiap arena memiliki tingkat kesulitan berbeda satu sama lain.
Karena masih pemula, kami menjajal arena presisi. Kami diajak untuk menembak sebuah target yang diletakkan secara permanen dalam jarak tertentu.
"Presisi berhubungan dengan bidikan, perkenalan, dan teknik. Kalau ada perkembangan di level presisi, kita tingkatkan ke level reaksi. Ini berhubungan dengan keterampilan dan kecepatan. Target lebih banyak," kata Andreas Jumanto, pemilik Rajawali Shooting Range. Baca: Selain Solidaritas, Apa Makna Hitam di Golden Globe 2018?
Setelah tahap itu, para penembak pun masuk level berburu. Pada level ini, senjata yang digunakan laras panjang dan lokasinya di arena terbuka.
Aktivitas menembak di Rajawali Shooting Range aman dan legal. Setiap pengunjung mendapat pelatihan dari anggota Korps Brigade Mobil atau sering disingkat Brimob Polri. Tidak semua orang bisa mencoba aktivitas ini, hanya yang sudah terdaftar sebagai anggota saja.
Anda yang bukan anggota, jika ingin belajar menembak di sini harus menyediakan biaya Rp 1.500.000, untuk membayar peluru yang digunakan per 50 butir. Belum termasuk biaya lain-lain. Baca: Ahok Gugat Cerai, ini Cara Veronica Tan Atur Makan Keluarga
Menurut Andreas, semua pelatih dari Korps Brimob memiliki lisensi. Para penembak akan dibimbing oleh pelatih. Pelatih itu tidak hanya diberikan untuk pemula saja. "Pengawasannya ketat karena standardnya harus selektif untuk melihat kejiwaan orang," kata Andreas Jumanto.
Aktivitas menembak tidak hanya bisa memberikan tantangan baru. Tetapi, aktivitas ini juga bermanfaat bagi kepribadian seseorang.
"Buat pribadi, menembak itu melatih ketenangan, konsentrasi, dan kesabaran," kata Andreas Jumanto.
TABLOID BINTANG