Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pacar Pinjam Uang, Ini 4 Alasan Utama untuk Tidak Beri Bantuan

Jangan biarkan pasangan meneruskan kebiasaan pinjam uang. Ini sebabnya menurut pakar.

21 Agustus 2020 | 11.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua orang memiliki keberuntungan dari segi finansial. Beberapa di antaranya mungkin merasa kesulitan dan harus pinjam uang ke orang-orang sekitar. Bahkan, mereka yang sudah memiliki pasangan sangat mungkin berutang pada sang kekasih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika memiliki pasangan yang meminjam uang, bolehkah Anda memberikan bantuan? Para ahli keuangan maupun percintaan tidak mendukungnya sebab terdapat berbagai risiko yang bisa terjadi dan pada akhirnya mengganggu hubungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengetahui lebih lanjut tentang dampak buruknya bagi jalinan cinta, situs Bustle dan Forbes pun menjabarkan beberapa di antaranya.

Hubungan menjadi tegang
Saat meminjamkan uang ke pasangan, Anda dan dia tentu akan mengalami ketegangan dalam hubungan sebab seringkali status dijadikan tameng untuk si peminjam lebih santai dalam membayar utang. Begitu pun dengan Anda yang merasa tidak enak untuk menagih.

“Sering kali pasangan menganggap dengan jalinan hubungan mereka dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk mengembalikan uang tersebut kepada Anda. Anda pun di satu sisi merasa tidak enak untuk meminta uang kembali padahal juga membutuhkannya. Ini yang akhirnya membuat hubungan dipenuhi ketegangan,” kata pelatih keuangan dan penulis Money Matters, Karen Ford.

Pasangan menjadi tidak bertanggung jawab dan bisa dijadikan kebiasaan
Ahli keuangan di TopCashback.com, Chelsea Hudson, mengatakan segala sesuatu yang berani dimulai pasti akan berani pula untuk terulang kembali. Sama halnya dengan berutang, jika pasangan berhasil meminjam uang sekali, ia pun akan melakukannya kembali. Sayangnya, ini bisa membuat ia tidak bertanggung jawab dan kurang berusaha.

“Bayangkan jika Anda menikah dengannya, mungkin dia akan lebih bermalas-malasan karena bisa menggantungkan diri pada pasangan yang lebih kuat secara finansial,” jelasnya.

Anda merasa superior
Dengan meminjamkan uang ke pasangan, Anda secara tidak langsung akan merasa lebih kuat dan mampu dibandingkan pasangan. Hal tersebut tentu akan berdampak buruk pada hubungan karena seharusnya Anda dan pasangan berada dalam satu posisi yang sejajar serta saling mengisi.

“Di satu sisi, Anda akan merasa lebih kuat sehingga bisa memperlakukan pasangan serendah-rendahnya. Di sisi lain, ia juga akan merasa terpuruk, malu, dan tak berdaya atas jasa Anda dalam meminjamkan uang. Jika hubungan demikian, tentu ini tidak akan berakhir baik,” ungkap pakar hubungan Lauren Anastasio.

Putus
Uang adalah hal yang sangat sensitif. Tak heran, stres dan ketegangan di dalam hubungan terkait uang pun pada akhirnya bisa menyebabkan berpisah. Jelas saja, penerbit dan wakil presiden penelitian di Savingforcollege.com, Mark Kantrowitz, mengatakan transaksi bisnis bisa menutupi rasa sayang dan cinta yang telah dibangun bersama pasangan.

“Mereka akan melupakan hubungan manis karena kecacatan dari segi keuangan. Ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak mudah memberikan pasangan pinjaman karena segala dampak buruknya pada hubungan,” tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus