Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Risiko Memberi Pinjam Uang ke Teman Bisa Merusak Hubungan dan Memicu Konflik

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa memberi pinjam uang kepada teman atau kerabat dapat berakhir pada perkelahian.

14 Maret 2024 | 14.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto ilustrasi pinjaman uang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memberi pinjam uang kepada teman seringkali dianggap sebagai solusi cepat dalam mengatasi masalah keuangan pribadi. Namun, tanpa kesadaran akan potensi konsekuensi yang mungkin timbul, praktik ini dapat menjadi sumber konflik yang serius dalam hubungan interpersonal.

Meskipun tujuan awalnya adalah untuk membantu, kebiasaan pengeluaran dan ketidakpastian pembayaran kembali seringkali menghasilkan ketegangan di antara kedua belah pihak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Psychology Today Selasa lalu, penelitian terbaru menyebutkan bahwa terdapat beberapa kendala yang akan terjadi saat Anda meminjam uang dari teman. Secara khusus, teman tersebut mungkin merasa berhak untuk menilai untuk apa sang peminjam membelanjakan uang pinjamannya dan mungkin akan marah jika mereka menganggap pengeluaran tersebut tidak penting atau tidak perlu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa ada perasaan yang dirasakan pemberi pinjaman bahwa mereka berhak mendapatkan pengawasan atas uang yang dipinjam. Sebagai pemberi pinjaman, seseorang merasa ia harus memiliki kendali atas bagaimana orang lain membelanjakan uang pinjamannya.

Mungkin ada teman dan anggota keluarga yang dengan senang hati membantu di saat Anda membutuhkan keuangan. Namun, Anda perlu mempertimbangkan beberapa skenario dampak buruk sebelum mencari bantuan mereka. Berikut beberapa kerugian yang mungkin akan terjadi saat meminjamkan uang kepada teman:

Persyaratan pembayaran yang tidak jelas

Dikutip dari hdfcbank.com, syarat pembayaran yang kurang jelas adalah ciri utama pinjaman yang diambil dari teman dan kerabat. Seringkali tidak mungkin untuk menuliskan persyaratan di atas kertas saat Anda meminjam dari teman atau kerabat Anda. Kadang-kadang perselisihan dan pertengkaran terjadi karena tidak adanya kesepakatan konkrit sebelumnya terkait pengembalian uang tersebut.

Kemungkinan tidak mampu mengembalikan uang

Sangat mungkin bagi teman atau saudara Anda untuk mengalami krisis keuangan yang tidak terduga segera setelah mereka meminjamkan uang kepada Anda. Anda mungkin belum mampu membayar ketika teman Anda menanyakan apakah Anda dapat membayar kembali pinjaman tersebut lebih awal dari yang disepakati. Hal tersebut bisa menyebabkan adanya rasa bersalah karena Anda merasa bertanggung jawab atas kesulitan keuangan yang dialami teman Anda.

Melanggengkan kebiasaan finansial yang buruk

Dilansir dari finance.yahoo.com, ketika seseorang meminjamkan uang kepada temannya, hal tersebut lama kelamaan dapat melanggengkan kebiasaan keuangan yang buruk dari teman tersebut. Banyak

orang tidak pandai dalam hal uang, dan mereka cenderung tidak belajar jika mereka bisa mendapatkan pinjaman tanpa bunga dengan jangka waktu fleksibel kapan pun mereka membutuhkannya.

Dapat merusak hubungan

Dikutip dari fool.com, meminjamkan uang kepada seseorang sepertinya merupakan keputusan yang dapat memperkuat hubungan, karena Anda melakukan kebaikan bagi mereka. Ironisnya, seringkali hal yang terjadi malah sebaliknya.

Meminjamkan uang kepada teman atau kerabat dapat mengubah dinamika hubungan, karena status kedua pihak berubah menjadi peminjam dan penerima pinjaman. Hal ini mungkin tidak menjadi masalah pada awalnya, tetapi akan menjadi masalah jika penerima pinjam uang tidak membayar peminjam kembali seperti yang dikatakan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus