Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PAUS Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik yang kini berusia 88 tahun, mengalami perbaikan kondisi setelah menghabiskan satu malam di Rumah Sakit Gemelli, Roma, untuk mendapatkan perawatan akibat bronkitis dan infeksi pernapasan. Menurut laporan kantor berita ANSA, Paus melewati malam dengan tenang, dan demam yang sebelumnya dialami berangsur mereda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari CNN, Paus Fransiskus telah menderita bronkitis selama lebih dari seminggu. Pada Jumat pagi, 14 Februari 2025, ia dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut setelah mengalami kesulitan bernapas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam beberapa tahun terakhir, Paus Fransiskus telah beberapa kali menjalani perawatan di rumah sakit, termasuk operasi perut pada 2023. Selama beberapa minggu terakhir, akibat kondisinya yang memburuk, ia meminta para asistennya untuk membacakan pidato dan amanat atas namanya.
Apa itu penyakit bronkitis?
Dilansir dari Mayo Clinic, bronkitis merupakan peradangan pada lapisan saluran bronkial, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan udara masuk dan keluar dari paru-paru. Penderita bronkitis umumnya mengalami batuk disertai produksi lendir yang kental dan dapat berubah warna. Penyakit ini dapat muncul secara tiba-tiba dalam waktu singkat (akut) atau berkembang perlahan menjadi kondisi jangka panjang (kronis).
Bronkitis akut sering kali terjadi akibat pilek atau infeksi saluran pernapasan lainnya dan cukup umum dialami. Dikenal juga sebagai pilek dada, kondisi ini biasanya membaik dalam waktu sekitar satu hingga satu setengah minggu tanpa menyebabkan dampak jangka panjang, meskipun batuknya bisa berlangsung selama beberapa minggu.
Sementara itu, bronkitis kronis adalah peradangan atau iritasi berkepanjangan pada saluran bronkial yang umumnya disebabkan oleh kebiasaan merokok. Jika seseorang mengalami bronkitis berulang kali, kemungkinan besar ia menderita bronkitis kronis yang memerlukan penanganan medis. Kondisi ini termasuk dalam kategori penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Gejala Bronkitis
Jika mengalami bronkitis akut, Anda mungkin merasakan gejala yang mirip dengan pilek atau flu.
- Batuk
- Produksi dahak (sputum) yang bisa berwarna bening, putih, abu-abu kekuningan, atau hijau—meskipun jarang, bisa juga bercampur darah
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala ringan dan nyeri otot
- Demam ringan disertai menggigil
- Kelelahan
- Ketidaknyamanan di dada
- Sesak napas dan mengi
Walaupun sebagian besar gejala ini biasanya mereda dalam waktu sekitar seminggu, batuk yang mengganggu dapat bertahan selama beberapa minggu.
Sementara itu, bronkitis kronis ditandai dengan beberapa gejala berikut:
- Batuk terus-menerus
- Produksi dahak yang berlebihan
- Kelelahan
- Rasa tidak nyaman di dada
- Sesak napas
Bronkitis kronis umumnya didefinisikan sebagai batuk berdahak yang berlangsung setidaknya selama tiga bulan dalam satu tahun, dengan kekambuhan selama dua tahun berturut-turut. Penderita bronkitis kronis mungkin mengalami periode ketika batuk atau gejala lainnya semakin parah, bahkan bisa mengalami infeksi akut yang memperburuk kondisi yang sudah ada.
Penyebab bronkitis
Dilansir dari Cleveland Clinic, bronkitis umumnya disebabkan oleh virus, tetapi berbagai faktor yang mengiritasi saluran pernapasan juga dapat memicunya. Baik penyebab infeksius maupun non-infeksius dapat berkontribusi terhadap perkembangan bronkitis, di antaranya:
- Virus: Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan bronkitis meliputi virus influenza (flu), respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, rhinovirus (penyebab flu biasa), dan coronavirus.
- Bakteri: Infeksi bakteri tertentu juga dapat menjadi penyebab bronkitis, seperti Bordetella pertussis, Mycoplasma pneumoniae, dan Chlamydia pneumoniae.
- Polusi udara: Paparan terhadap polusi dapat mengiritasi saluran napas dan meningkatkan risiko bronkitis.
- Merokok: Asap rokok dapat merusak lapisan saluran bronkial, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya peradangan.
Pilihan Editor: Vatikan: Paus Fransiskus Alami Pneumonia di Kedua Paru-paru