Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pelawak Nurul Qomar Sakit Kanker Usus Besar: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Pelawak Nurul Qomar menderita kanker usus besar yang sebelumnya pernah dia alami. Apa penyebab dan gejala jenis kanker ini?

3 Januari 2025 | 08.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nurul Qomar atau Komar saat siaran di sebuah studio di Jakarta pada 1993. Komar menjadi tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan ijazah S2 dan S3 sebagai syarat mencalonkan diri menjadi Rektor Universitas Muhadi Setiabudhi (Umus). dok.TEMPO/Sony Sumarsono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker kembali menggerogoti tubuh dari aktor dan pelawak senior Tanah Air, Nurul Qomar atau yang akrab disapa sebagai Abah Qomar. Nurul Qomar harus kembali menjalani perawatan intensif setelah kanker usus besar yang dihadapinya kembali hadir. Kabar ini disampaikan melalui unggahan di akun Instagram oleh keluarga Abah Qomar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dengan kerendahan hati, kami ingin mengabarkan bahwa Abah Qomar tercinta sedang menghadapi ujian kesehatan kembali. Kanker yang pernah beliau lawan dengan gagah berani beberapa waktu lalu, sejak akhir 2023 kembali hadir (relapse),” tulis perwakilan keluarga dalam unggahan terbaru di akun @abah.qomar, Ahad, 29 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa Penyebab Kanker Usus Besar?

Pelawak dan politisi Nurul Qomar saat ini tengah berjuang melawan kanker usus besar yang dideritanya. Walaupun begitu, Ia tetap gigih menjalani kemoterapi. Akan tetapi, menurut informasi yang dihembuskan oleh keluarga di perjalanan kemoterapi ke-8, kondisi Qomar menurun hingga membutuhkan perawatan yang lebih intensif dan dilakukan rawat inap.

Dirangkum dari laman Kemenkes, kanker usus besar adalah tumor ganas di usus besar yang ditandai dengan perubahan pola buang air besar secara terus-menerus. Kanker usus besar kerap ditandai kehadirannya dengan berawal dari tumor jinak yang disebut polip.

Adapun penyebab dari kanker usus besar ini belum diketahui secara jelas. Akan tetapi, ada beberapa hal yang dapat diasumsikan menjadi penyebab meningkatnya risiko seseorang menderita kanker usus besar, yakni gaya hidup yang tak sehat seperti jarang mengonsumsi makanan kaya serat, jarang olahraga, dan memiliki kebiasaan merokok.

Pada awal penyakit ini hadir, kanker usus besar tak menimbulkan gejala. Namun, jika penderita mengalami gejala gangguan pencernaan seperti diare maupun sembelit dan memiliki keluarga riwayat kanker usus besar maka dianjurkan untuk berkonsultasi segera ke dokter. Pasalnya, kemungkinan penyakit ini diderita semakin besar, sehingga semakin awal terdeteksi maka kemungkinan besar kanker usus besar untuk sembuh juga akan semakin besar.

Secara genetik, kanker usus disebabkan oleh perubahan atau mutasi yang terjadi pada gen manusia pada jaringan usus besar. Namun, penyebab ini belum diketahui secara pasti. Selain itu, ada pun beberapa kondisi atau penyakit yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar, seperti:

- Menderita polip usus

- Obesitas

- Diabetes

- Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita kanker usus besar

- Berusia di atas 50 tahun

- Memiliki radang usus

- Pernah menjalani radioterapi di bagian perut

- Menderita kelainan genetik yang disebut familial adenomatous polyposis (FAP) atau sindrom Lynch

- Berusia di atas 50 tahun

Gejala Kanker Usus Besar

Pada awal penyakit ini datang, gejala di stadium awalnya terkadang tak terasa atau bahkan dalam beberapa kasus tidak muncul sama sekali. Hal ini menyebabkan banyak penderitanya yang terkecoh di stadium awal penyakit ini hadir. Meskipun begitu, ada beberapa gejala yang dapat muncul pada kanker usus besar stadium awal, meliputi.

- Berat badan yang turun drastis

- BAB berdarah

- Ada perubahan dalam bentuk dan warna tinja, terutama telah terjadi selama lebih dari sebulan

- Kelelahan

- Sering merasa BAB yang tak tuntas

- Diare atau sembelit

- Perut kembung

- Kram atau sakit perut

Selain itu, jika kanker usus besar telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, maka akan menimbulkan gejala seperti:

- Sakit kuning (Ikterus)

- Sakit kepala

- Pandangan kabur

- Mengalami pembengkakan pada lengan dan tungkai

- Patah tulang

- Sesak napas

Raden Putri Alpadillah Ginanjar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus