Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Masyarakat Kanker Amerika, ada banyak alasan untuk berhenti merokok. Salah satunya adalah fakta berhenti dari kebiasaan yang sangat berbahaya ini dapat menambah harapan hidup lebih panjang 10 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kebiasaan merokok sudah umum di kalangan masyarakat meskipun diketahui juga kebiasaan ini dapat merenggut nyawa para perokok. Dalam penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Institut Kanker Nasional AS yang melibatkan 159.937 mantan perokok, diketahui memakan makanan sehat dapat mengurangi risiko kematian akibat merokok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penelitian ini dilakukan selama 19 tahun dan di awal penelitian para peserta diminta untuk menjawab pertanyaan tentang gaya hidup dan selama periode penelitian tersebut sebanyak 86.127 meninggal dunia. Para peneliti membandingkan pola makan para peserta dengan Indeks Makan Sehat pada 2015 dan menemukan fakta ternyata peserta dengan pola makan yang benar dan sehat memiliki risiko kematian 27 persen lebih rendah. Sederhananya, hasil ini menunjukkan mantan perokok yang makan sehat hidup lebih lama daripada yang tidak.
Selain itu, para peneliti juga menemukan para mantan perokok yang menerapkan gaya hidup sehat 24 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal akibat kanker, 28 persen lebih kecil akibat penyakit jantung, dan 30 persen lebih kecil akibat penyakit pernapasan dan paru-paru.
"Seperti yang direkomendasikan oleh banyak lembaga nasional, mempertahankan gaya hidup sehat adalah tentang makan sehat dan aktif secara fisik untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mencegah perkembangan banyak penyakit kronis,” ucap Kiran Campbell, ahli gizi diet.
Vitamin C
Tentang jenis makanan sehat yang terbaik untuk mantan perokok, Campbell menguraikan pedoman diet pada 2015-2020. Untuk menu makanan sehat mencakup cukup banyak buah, sayuran, sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, protein hewani, makanan laut, protein nabati, dan makanan yang mengandung asam lemak.
Selain itu, Campbell juga merekomendasikan untuk membatasi konsumsi biji-bijian olahan, natrium, gula tambahan, serta lemak jenuh. Ia juga menjelaskan ada beberapa nutrisi yang mungkin dibutuhkan oleh perokok dan mantan perokok dalam tubuh mereka, seperti vitamin C, yang mana para perokok berat lebih membutuhkannya sedikit lebih banyak dibanding yang bukan perokok.
"Merokok telah terbukti mengurangi kadar beta-karoten, selenium, seng, vitamin E, dan beberapa vitamin B. Hal ini didominasi karena bahaya karsinogen hadir dalam rokok dan asap dihirup oleh mereka dan memiliki efek oksidatif pada tubuh dan dapat mengurangi biosediaan nutrisi. Para perokok lebih kecil kemungkinan mengonsumsi buah dan sayuran, khususnya yang lebih tinggi vitamin C dan karoten,” jelas Campbell.
EAT THIS, NOT THAT | NADIA RAICHAN FITRIANUR
Baca juga: 3 Penyebab Penyakit Paru-Paru Enfisema